Wirausaha
Guntur Tak Patah Arang Setelah Aset Kayu Rp 13 Miliar Jadi Arang
#BOJONEGORO - Guntur adalah wirausahawan mebel yang tangguh dari Bojonegoro. Ini kisahnya yang inspiratif.
Penulis: Iksan Fauzi | Editor: Yuli
SURYA.co.id | BOJONEGORO - Rumah terbakar, tumpukan bahan baku kayu jati telah menjadi arang. Api berkobar meluluhlantakkan seluruh bangunan rumah dan gudang kayu jati.
Usaha yang dirintis ayahnya, Sadam, selama bertahun-tahun habis dalam sekejap.
M Guntur, seorang pengusaha mebel di Jalan Brigjen Sutoyo, Kabupaten Bojonegoro masih mengenang peristiwa yang mengenaskan itu.
Total, harta benda milik keluarganya senilai sekitar Rp 13 miliar habis dilalap api.
Semua sudah menjadi arang dan abu, nyaris tak tersisa. Satu gelondong kayu nilainya mencapai Rp 400 juta.
Guntur sempat terpukul ketika mengingat utangnya di bank saat itu masih Rp 350 juta, sementara uang di rekening bank hanya sekitar Rp 38 juta. Namun, peristiwa yang terjadi pada hari Rabu 14 Februari 2015 itu tak membuatnya larut dalam kesedihan.
Ia merasa bersyukur tidak ada nyawa keluarganya yang menjadi korban.
“Saya berfikir, saya tidak berhak memiliki (harta benda). Pasti ada rezeki, Gusti Allah Maha Rohman dan Rohim,” kenang alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Malang ini saat ditemui SURYA.co.id di rumahnya, Rabu (30/9/2015).
Setelah api membakar rumah dan gudang di sebelah rumahnya, Guntur menemui para pekerjanya, sekitar 70 orang. Kepada para pekerja itu, ia mengajak kerja bakti membersihkan puing-puing pada hari Jumat (16/2/2015).
Pada saat berada di halaman rumah terbakar itu, Guntur menunjukkan kepada beberapa pekerjanya agar melihat papan nama usaha miliknya yang diletakkan di ujung depan sebelah kanan.
Papan nama itu bertuliskan ‘Sadam Art’ sebagai petunjuk usaha mebel milik keluarga Guntur. "Kamu lihat papan nama itu, sama sekali tak tersentuh. Ini menunjukkan kita bisa bangkit lagi. Saya minta njenengan bantu saya, ayo bangkit bersama-sama,” ajak Guntur kepada pekerjanya.
Dorongan moral datang dari berbagai koleganya, termasuk para takmir masjid yang mebeler masjidnya pernah dikerjakan oleh Guntur.
Bahkan, mereka memberi pinjaman kepada Guntur untuk operasional. Nilainya, ada yang Rp 50 juta, Rp 100 juta, hingga ratusan juta.
“Mas, ini ada uang, sampean (Anda) pakai dulu, pekerjaannya (pesanan) tidak sekarang,” katanya menirukan beberapa takmir yang datang dari Sidoarjo dan Malang.