Ada Asa di Ujung Pena

Catatan Eko Prasetyo
Pegiat literasi/mahasiswa S-2 Ilmu Komunikasi Unitomo Surabaya
fb.com/Eko Prasetyo

RODA literasi terus bergulir di Kota Pahlawan. Semangatnya terus ditabur oleh sekolah-sekolah seantero Surabaya. Tak terkecuali SMA Negeri 22 Surabaya. Sekolah berjuluk Smadda itu meresmikan Smadda Science Center, Sabtu, 22 Agustus 2015.

Yang istimewa, peresmian tersebut disertai dengan peluncuran buku Asa di Ujung Pena karya siswa-siswi sekolah itu. Kepala SMAN 22 Surabaya Karyanto S.Pd. mengatakan, pengembangan dan peningkatan budaya literasi, terutama membaca dan menulis, merupakan hal yang mutlak dilakukan untuk mencapai kemajuan di berbagai bidang. Kesadaran ini perlu terus dipupuk dan ditanamkan sejak dini.

”Untuk itu, program tersebut sudah selayaknya mendapat dukungan dan implementasi secara menyeluruh, baik di lingkungan pendidikan maupun masyarakat luas. Program-program literasi ini dikemas dalam berbagai kegiatan yang mencakup aspek holistik untuk menanamkan nilai-nilai kreativitas, kemandirian, kedisiplinan, inovasi, dan kepemimpinan,” tuturnya.

Salah satu program tersebut ialah penerbitan buku karya siswa SMAN 22 Surabaya. Karyanto menambahkan, buku Asa di Ujung Pena berisi cerpen-cerpen pilihan pelajar Smadda ini diharapkan mampu menularkan semangat literasi kepada seluruh civitas academica SMAN 22 Surabaya, baik generasi saat ini maupun yang akan datang.

Dalam buku ini juga terdapat cerpen yang menjuarai lomba penulisan cerita pendek tingkat pelajar Kota Surabaya tahun 2014.

”Kami berharap atmosfer literasi ini dapat terus dikembangkan dan ditingkatkan di lingkungan SMAN 22 Surabaya melalui berbagai kegiatan, baik dalam pembelajaran di dalam kelas maupun luar kelas yang berupa ekstrakurikuler. Buku Asa di Ujung Pena ini juga diharapkan menjadi momentum untuk mendorong tumbuhnya kesadaran akan pentingnya budaya membaca dan menulis,” tegas alumnus Unesa tersebut.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Dr Ikhsan, SPsi, M.M berkenan meresmikan Smadda Science Center sekaligus menandatangani buku Asa di Ujung Pena. ”Buku membuktikan antusiasme dan kompetensi siswa-siswi SMAN 22 sebagai wujud feed back dari program literasi yang dicanangkan Dinas Pendidikan kota Surabaya,” pujinya.