Musim Haji 2015
Juru Masak Wajib Vaksin Tifoid
Dari pengalaman tahun kemarin, Mucklas mengungkapkan ada juru masak yang tidak memerhatikan tata krama.
Penulis: Sany Eka Putri | Editor: Parmin
SURYA.co.id | SURABAYA - Jemaah haji kloter pertama embarkasi Surabaya akan masuk Asrama pada Kamis (20/2015). Kloter pertama ini akan berangkat pada 21 Agustus 2015. Di Asrama haji ini berbagai persiapan dilakukan, seperti, memberikan penyuluhan untuk para juru masak.
Penyuluhan dilakukan untuk menghindari makanan yang tidak layak saji untuk jemaah. Penyuluhan diadakan KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan) dan Dinas Kesehatan Kota Surabaya.
Bagian Pengawasan dan Pembinaan Makanan dan Minuman Dinkes Kota Surabaya, Mucklas, mengatakan makanan untuk para jemaah haji harus steril dan harus sesuai standar. Yakni harus bersih dan tidak tercemar apapun.
"Ini yang perlu ditegaskan sama para juru masak dan pramusaji. Bukannya jorok atau apa tapi kalau untuk menyajikan sama orang lain harus bersih," ujarnya seusai memberikan penyuluhan di Hall D Asrama Haji, Rabu (19/8/2015).
Dari pengalaman tahun kemarin, Mucklas mengungkapkan ada juru masak yang tidak memerhatikan tata krama. Oleh karena itu pihaknya sangat menegaskan untuk para juru masak tidak sembarangan.
"Makanya dengan penyuluhan ini kami sangat menganjurkan dari catering bisa ikut menjaga keamanan dari makanan jemaah haji ini," tandasnya.
Para juru masak harus memerhatikan, antara lain, tidak memakai cincin, tidak sakit dan lain-lain seperti melakukan hal-hal yang jorok. Dikatakannya, apabila ada makanan yang tidak bersih, akan menimbulkan penyakit untuk bagi Jemaah haji.
“Kalau lingkungan saja steril, begitu juga makanan,” imbuhnya.
“Ada serangkaian pemeriksaan untuk para juru masak. Yakni pemeriksaan darah, rectal swab (pemeriksaan dubur) hingga mewajibkan untuk suntik tifoid.
Kepala Bidang Pengendalian Risiko Lingkungan KKP, Suharnoto, mengungkapkan, pemeriksaan ini untuk kelayakan juru masak ketika memberikan layanan untuk Jemaah haji.
“Mereka juru masak, trus pramusaji kan dari berbagai kalangan, kita mengantisipasi. Karena makanan yang sehat berawal dari yang masak,” paparnya.
Pihaknya berharap agar semua bisa bekerjasama untuk kelancaran pelaksanaan ibadah haji.
Selain itu, KKP juga akan menyimpan makanan yang dimasak ke dalam bank sampel.
“Jika sewaktu-waktu ada kejadian atau Jemaah yang keracunan, kita punya contoh makanan yang nantinya kan diteliti,” ungkapnya.
Sedang selam tinggal di Asrama Haji akan dilayani Catering Nita Jaya. Direktur Nita Jaya, Qonita mengatakan pihaknnya mengerahkan 70 juru masak yang akan melayani jemaah haji.
“Sebanyak 70 orang itu ada bagiannya masing-masing. Seperti memasak, trus pramusajinya, dan yang cuci peralatan masak,” ungkapnya.
Untuk menu makanannya, ia mengatakan seminggu akan diroling. Jemaah haji nanti dianjurkan untuk segera memakan makanan yang disediakan. Karena, makanan ini disediakan sesuai jadwal.
