Berita Kab Madiun
Berpotensi Dongkrak PAD, Pasar Burung Caruban Minim Sentuhan Pemerintah
"Selama ini, yang ada hanya penarikan retribusi. Tapi, bangunan belum pernah diperbaiki sama sekali," terang salah seorang pedagang burung.
Penulis: Sudarmawan | Editor: Parmin

SURYA.co.id | MADIUN - Potensi Pasar Burung Caruban di pinggir JL. Raya Surabaya - Madiun, tepatnya di Desa/Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun tak pernah dilirik Pemkab Madiun. Padahal pasar ini berpotensi mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pasar semi wisata.
Akibatnya bangunan pasar bekas Terminal Lama Caruban itu, tampak tak terawat. Bagian atapnya pun, banyak yang sudah ambrol dan jebol.
"Selama ini, yang ada hanya penarikan retribusi. Tapi, bangunan belum pernah diperbaiki sama sekali," terang salah seorang pedagang burung yang enggan disebutkan namanya.
Pihaknya mendukung rencana Pemkab Madiun membangun pasar burung itu menjadi bangunan pasar semi wisata yang dilengkapi dengan Rest Area dan Pusat Kuliner Kabupaten Madiun. Selain akan mendongkrak pengunjung, pasar burung yang selama ini dikenal dengan Pasar AAPIK itu, potensinya tidak disia-siakan.
"Mudah-mudahan pembangunan akan membawa berkah bagi para pedagang dengan bertambahnya para pengunjung maupun pembeli serta bisa menaikkan PAD bagi Pemkab Madiun," imbuhnya.
Kabid Pariwisata,Dinas Koperasi Industri Perdagangan dan Pariwisata (Dikoperindagpar) Pemkab Madiun, Isbani mengakui potensi besar wisata di kawasan Pasar Burung Caruban itu belum terjaring dengan baik.
Padahal, selama ini khusus hari biasa masih ada 270 bus pariwisata yang melintas di depan pasar itu. Bahkan, jika pada hari libur nasional dan akhir pekan bisa mencapai sekitar 500 sampai 600 unit bus melintasinya.
"Data itu berdasarkan hasil survei komunitas travel. Besar potensi PAD tapi selama ini tak ada bus yang mampi ke pasar itu. Makanya, kami berencana membangun pasar itu untuk menarik wisatawan maupun bus dan travel," ucapnya.
Apalagi, selama ini para wisatawan yang naik bus pariwisata itu hanya melintas dan hampir tak pernah mengandalkan makanan dan kuliner asal Kabupaten Madiun. Akan tetapi, kebanyakan mereka akan menikmati kuliner di Kabupaten Ngawi atau Kabupaten Nganjuk. Berdasarkan pertimbangan potensi besar itulah, Dikoperindagpar Pemkab Madiun berencana merehabilitasi pasar itu agar lebih menarik.
"Dibangunan baru pasar itu, akan ditambah rest area dan pusat kuliner agar menjadi jujukan para wisatawan. Harapan kami banyak bus wisatawan mampir makan dan berbelanjar di pasar yang hendak direhab total itu," tegasnya.
Rencana pembangunan itu, masih dalam bentuk penyusunan Detail Engginering Design (DED). Anggarannya, bakal diajukan dalam Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) Tahun 2015. Sedangkan anggarannya baru bisa dipastikan paska selesainya DED dan disetujuinya pengajuan perbaikan anggaran dalam PAK itu. Hanya saja dipastikan membangun pasar dengan luas setengah hektar itu bakal mencapai miliaran rupiah.
"Soal besaran anggaran masih menunggu, tapi karena ada rest area dan pusat kulinernya. Prakiraan kami anggarannya mencapai miliaran rupiah," pungkasnya.