Kriminalitas di Surabaya
Indikasi Bohong Sopir Tersangka Pencuri BBM di Surabaya
Suroto mengubah keterangannya. Segel itu dipasang oleh satpam sebelum truk meninggalkan depo. Jadi pemilik SPBU bisa mengetahui bila truk tanki itu.
Penulis: Zainuddin | Editor: Yuli
SURYA.co.id | SURABAYA - Tersangka pencurian BBM di Surabaya, Suroto (47), selalu memberikan keterangan berbelit, bahkan berubah-ubah, salah satu indikasi bohong.
Warga Gresik ini mengaku tidak tahu banyak soal pencurian BBM itu.
Saat penggerebekan itu, dia sedang duduk di truk. Makanya dia mengaku tidak mengetahui cara tersangka A dan D yang masih buron mengucurkan BBM jenis premium ke jeriken. Dia pun tidak mengetahui berapa jeriken yang akan diisi oleh dua tersangka itu.
“Saya baru dua tahun menjadi sopir tanki. Tapi baru dua kali mampir di situ (Jalan Perak Barat, red.),” kata Suroto, Kamis (30/7/2015).
Suroto mengungkapkan bukan hanya dirinya yang kencing BBM di lokasi. Banyak sopir lain yang sudah memindahkan BBM di lokasi. Dia hanya mengaku apes sehingga petugas mengendus perbuatannya.
Saat ditanya soal segel, awalnya Suroto menyebutkan segel itu dipasang sendiri oleh sopir. Jadi setelah mengisi BBM di depo, setiap sopir mendapat segel. Segel ini akan dipasang setelah truk tanki keluar dari depo.
Tapi tidak lama kemudian, Suroto mengubah keterangannya. Segel itu dipasang oleh satpam sebelum truk meninggalkan depo. Jadi pemilik SPBU bisa mengetahui bila truk tanki itu ‘kencing’ di jalan atau tidak.
“Saya jual Rp 130.000 per jeriken. Uangnya untuk makan dengan kernet,” tambahnya