Terlalu, Pak RT Jadi Bandar Judi Bagi Warganya

SURYA.CO.ID | SURABAYA - Pelayanan yang diberikan Irianto sebagai Ketua Rukun Tetangga (RT) benar-benar maksimal. Bukan hanya layanan surat menyurat, ketua RT 7/RW 3 Kelurahan Tanjungsari ini juga melayani masyarakatnya yang gemar bermain judi dadu.

Apa yang dilakukan Irianto benar-benar keterlaluan. Sebagai Ketua RT bukan menjaga keamanan kampung dan memberi contoh baik kepada warganya, dia malah menjadi bandar bagi warganya yang gemar bermain judi dadu.

Pelayanan judi itu biasa dilaksanakan di pos kamling kampungnya. Irianto bertindak sebagai bandar, dan sejumlah warganya menjadi penombok.

Judi dadu yang dibandari Pak RT ini tak seperti judi dadu pada umumnya. Tidak ada dadu yang digelindingkan untuk mencari nomor yang keluar. Irianto memanfaatkan program dadu yang ada di smartphone miliknya.

Caranya, para penombok terlebih dulu memilih angka yang tertulis di terpal kecil, tak lupa harus ada uang taruhan yang dipasang. Rata-rata penombok pasang taruhan pada kisaran Rp 100.000.

Setelah semua pasang, giliran sang bandar memutar dadu. Dari ponselnya, cukup menekan beberapa keypad, dan dadu dalam ponsel pun berputar. Penombok yang pasang angka sama dengan hasil putaran yang menang. Bagi yang tidak sama, uang taruhan menjadi milik bandar.

Keasikan main, mereka tak sadar bahwa kebiasaan berjudi di pos kampling telah diincar polisi. Merekapun digerebek petugas Polsek Sukomanunggal. Saat penggerebekan sebenarnya ada empat penjudi, tapi yang dua tertangkap, dua lainnya kabur.

Selain Irianto, polisi juga meringkus Joko Widodo (47), warga yang ngekos di Tanjungsari Baru I, sebagai penombok.

"Dua pelaku lain berhasil kabur saat tahu kedatangan petugas," ungkap Kompol Yulianto, Kapolsek Sukomanunggal.

Dan dalam penggerebekan ini polisi juga menyita sejumlah barang bukti, termasuk uang tunai Rp 1,5 juta, Smarphone Lenovo warna putih, kartu atm, terpal plastik warna merah bertuliskan angka 1-6, dan kartu perdana.