Kriminalitas di Surabaya

Maling Motor Ini Terlalu Jujur, Padahal Pengejarnya Tidak Tahu Persis

Makanya seorang sempat bertanya apa benar Budianto baru mencuri motor. Budianto menjawab pertanyaan itu dengan anggukan kepala. Dia langsung dihajar.

Penulis: Zainuddin | Editor: Yuli
zainuddin
Tersangka Budianto dan motor hasil curiannya yang disita anggota Unit Reskrim Polsek Pabean Cantikan, Senin (20/7/2015). 

SURYA.co.id | SURABAYA - Budianto (39) menganggap dirinya tidak cocok mencuri motor. Dua kali mencuri motor, warga Bonowati, Surabaya ini juga mengalami dua kali dihajar massa.

Sekarang bapak dua anak ini mendekam di sel Mapolsek Pabean Cantikan. Budianto baru mencuri motor Beat nopol L 5616 TK di Jalan Kalimas Madya, 16 Juli 2015.

Sebelumnya Budianto pernah mencuri motor di kawasan Pakal.

Meskipun dua kali mencuri motor, Budianto mengaku belum memiliki penadah.

Budianto gagal mencuri motor di Pakal karena ditangkap warga. Rencananya motor hasil curian di Jalan Kalimas Madya akan dijual ke Madura. Tapi Budianto gagal membawa motor curian itu keluar dari Jalan Kalimas Madya.

“Saya dihajar massa karena mengaku baru mencuri motor,” kata Budianto, Senin (20/7/2015).

Pekerja serabutan ini terhitung sudah tiga kali mendekam di balik jeruji besi. Selain akibat mencuri motor, Budianto juga pernah mendekam di sel Mapolsek Pabean Cantikan karena terjerat kasus narkoba.

Saat itu Budianto divonis hukuman penjara selama setahun.

Budianto berjanji tidak mengulangi perbuatannya lagi. Budianto mengaku beruntung masih bisa bernafas setelah dua kali dihajar massa.

Menurutnya, warga yang menghajarnya tidak hanya membawa kayu pentungan. Ada juga warga yang membawa palu. Tapi dia tidak mengetahui palu itu juga digunakan untuk menghajarnya atau tidak.

“Setelah ini saya akan bekerja. Entah kerja apa,” tambahnya.

Sementara itu, Kapolsek Pabean Cantikan, Kompol Ketut Madia mengungkapkan sebenarnya Budianto sudah berhasil membawa motor curian.

Menurutnya, Budianto menaiki motor curian melewati gang sempit. Padahal di depan gang terpasang tanda pengendara motor dilarang masuk.

Warga yang tahu Budianto naik motor berteriak agar Budianto turun. Budianto memang turun dari motor dan putar balik. Setelah itu Budianto langsung melaju dengan kecepatan tinggi.

“Warga spontan berteriak bahwa Budianto adalah pelaku curanmor,” kata Ketut.

Warga lain yang mendengar teriakan itu langsung mengejar Budianto. Sebenarnya warga tidak tahu bila Budianto baru mencuri motor.

Makanya seorang sempat bertanya apa benar Budianto baru mencuri motor. Budianto menjawab pertanyaan itu dengan anggukan kepala. Warga pun langsung menghajarnya.

“Kalau dia berbohong, mungkin tidak sampai dihajar massa,” tambahnya. Nasib maling jujur.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved