Kriminalitas di Surabaya

3 Perampok Bersenjata Api Gagal Dapat Uang, Bawa Kabur Mobil Avanza

#SURABAYA - Satu dari 3 perampok usul agar satu dari dua satpam ikut dalam mobil untuk menunjukan jalan keluar kawasan pergudangan di Surabaya.

Penulis: Zainuddin | Editor: Yuli
zainuddin
Lewat pintu gerbang inilah, para perampok masuk gudang milik PT Indo Kemika, Surabaya, Kamis (2/7/2015) dini hari. 

SURYA.co.id | SURABAYA - “Bawa satu satpam, biar tidak tersesat lagi,” kata seorang perampok yang menggarong gudang PT Indo Kemika di pergudangan Suri Mulya, Margomulyo, Surabaya, Kamis (2/7/2015) dini hari.

Seorang satpam bernama Sumali (45) dimasukkan ke mobil Avanza nopol B 955 TFF milik perusahaan.

Malam itu, Sumali berjaga bersama Hasanuddin (45). Mereka tidak menyadari aktivitasnya diintai enam pasang mata.

Saat mereka lengah, tiga penjahat memanjat pagar depan setinggi sekitar dua meter. Dua satpam ini baru menyadari kehadiran pelaku yang sudah berdiri di pintu pos jaga.

“Ada pelaku yang membawa senjata api (senpi). Tapi senpinya tidak sampai ditembakkan,” kata seorang satpam, Syaiful Huda.

Untuk memperlancar aksinya, pelaku menyekap dua satpam di pos jaga. Hasan yang berusaha melawan langsung dipukul pakai gagang senpi.

Pelaku yang membawa senpi menjaga dua satpam itu. Sedangkan dua pelaku mengobok-obok isi ruang administrasi.

Pelaku tidak mengambil uang sepeser pun, sebab perusahaan itu tidak menyimpan uang tunai di perusahaan. Pelaku hanya menggondol kamera dan rekaman CCTV dari ruang administrasi.

Tidak mau pulang tanpa hasil, pelaku menggondol mobil Avanza yang terparkir di parkiran.

Informasi yang dihimpun Surya, seorang pelaku sempat khawatir akan tersesat saat meninggalkan kawasan pergudangan.

Seorang pelaku usul agar satu dari dua satpam itu ikut dalam mobil untuk menunjukan jalan keluar.

Pantauan Surya di lokasi, orang yang belum pernah memasuki pergudangan itu pasti sulit menemukan gudang yang berada di Blok KK 14-15 itu. Terutama pada malam hari.

Apalagi papan petunjuk di pergudangan itu sangat minim. Hanya beberapa perusahaan yang memasang alamat untuk mengetahui blok.

Syaiful menambahkan, kawanan perampok meninggalkan Hasan dalam kondisi terikat. Hasan pun susah payah melepas ikatan setelah kawanan ini meninggalkan lokasi.

Menurutnya, Hasan langsung lari keluar setelah berhasil melepaskan diri dari ikatan. “Dia minta tolong kepada satpam di perusahaan depan,” tambahnya.

Tags
perampokan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved