Tata Kota Surabaya
Ada Dua Traffic Light di Simpang Banyu Urip, Surabaya
#SURABAYA - Rencananya di sekitar persimpangan itu akan dibangun bundaran ukuran besar agar tidak ada pelanggar.
Penulis: Zainuddin | Editor: Yuli
lihat foto
SURYA.co.id | SURABAYA - Pengendara yang melintas di persimpangan Jalan Banyu Urip tidak bisa saling serobot lagi.
Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya sudah memasang dua traffic light (TL) di persimpangan ini.
Dua TL ini dipasang di Jalan Banyu Urip dan Jalan Girilaya. Pemasangan dua TL ini tidak memperngaruhi arus lalu lintas sebelum pemasangan TL.
Kendaraan dari Jalan Banyu Urip tidak bisa masuk ke Jalan Girilaya. Sedangkan kendaraan dari Jalan Girilaya bisa ke Jalan Pasar Kembang dan Jalan Banyu Urip.
Tapi kendaraan dari Girilaya yang akan ke Jalan Banyu Urip harus berjalan sesuai lampu di TL.
Pantauan Surya di lokasi, pemasangan dua TL tetap tidak mempengaruhi pelanggaran. Masih banyak motor yang putar balik dari Jalan Banyu Urip.
Ada pula pengendara motor yang menerobos arus lalu lintas menuju Jalan Girilaya.
Kepala Dishub Surabaya, Irvan Wahyu Drajat mengakui masih banyak pelanggaran di persimpangan Banyu Urip.
Pihaknya sedang menyiapkan rekayasa lagi untuk mengurangi pelanggaran.
Rencananya di sekitar persimpangan itu akan dibangun bundaran ukuran besar agar tidak ada pelanggar.
“Kami sedang mengkajinya. Pelaksanaannya tergantung Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko),” kata Wahyu, Minggu (7/6/2015).
Sebelum membangun Bundaran itu, Wahyu memperkirakan tidak ada perubahan atau rekayasa lalu lintas lagi.
Menurutnya, pemasangan dua TL sudah efektif mengurangi kemacetan. Kendaraan dari Jalan Banyu Urip dan Jalan Girilaya yang biasanya saling serobot harus melintas secara giliran sesuai lampu TL.
Wahyu menambahkan kemacetan di simpang Banyu Urip tidak hanya disebabkan volume kendaraan. Penyempitan badan jalan akibat pedagang kaki lima (PKL) juga memicu kemacetan.
“Kami akan kordinasi dengan Satpol PP untuk menertibkan PKL,” tambahnya.
