Peristiwa Surabaya
Mahasiswa Yang Tewas Dikeroyok Itu Nyambi Jadi DJ Diskotik
Aditya mahasiswa yang nyambi bekerja sebagai Disc Jokey (DJ) di sebuah diskotik di Surabaya.
Penulis: M Taufik | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.co.id | SURABAYA – Aditya Wahyu Budi Hartanto, pemuda 24 tahun yang tewas dalam kasus pengeroyokan di Jalan Bung Tomo, Ngagel, Surabaya, Selasa (2/6/2015) pagi adalah seorang mahasiswa yang nyambi bekerja sebagai Disc Jokey (DJ) di sebuah diskotik di Surabaya.
Aditya, yang dikenal teman-temannya sebagai Aditya Wahyudi, merupakan anak tunggal dari pasangan suami istri, almarhum Susanto dan Chindar Prihatin.
Baca : Aditya Tewas Dikeroyok Pebalap Liar di Jalan Bung Tomo Surabaya
Selama ini Aditya tinggal bersama ibunya yang sudah berusia 56 tahun di rumahnya di jalan Rempang, Kompleks perumahan TNI AL di Desa Sawotratap, Kecamatan Waru, Sidoarjo.
Di rumah bercat putih tersebut, keluarga ini juga memiliki beberapa kamar kos di bagian belakang rumah.
“Aditya itu mahasiswa hukum di Unair (Universitas Airlangga) Surabaya. Dia juga nyambi bekerja sebagai DJ di diskotik,” ujar seorang kerabat Aditya di rumah duka, Selasa pagi.
Ya, beberapa saat setelah kejadian, sejumlah kerabat dan tetangga berdatangan di rumah duka.
Baca : Mobil Aditya Sempat Melayang, Bumper Bentur Aspal, Lalu Tabrak Pohon
Sebuah tenda berukuran besar dipasang persis di depan rumah, di jalan perumahan itu juga berjejer puluhan kursi plastik yang sengaja disediakan untuk para pelayat yang datang.
Sejumlah pemuda dan bapak-bapak di kompleks perumahan ini juga terlihat sibuk menyiapkan keranda mayat, alat pemakaman dan sebagainya.
Di depan rumah, juga dipasang sebuah papan pengumuman tentang meninggalnya Aditya.
Sementara di ruang tamu rumah, sudah diletakkan sebuah dipan kecil ditutupi jarit. Itu untuk tempat almarhum Aditya ketika tiba di rumah duka.
“Tapi sampai sekarang (jenazahnya) belum datang. Kabarnya masih di rumah sakit, masih dilakukan pemeriksaan,” kata seorang tetangga di sela kesibukannya.
Beberapa warga mengaku jarang bertemu dengan Aditya. Mereka hanya tahu, pemuda itu biasa menumpangi mobil warna oranye.
“Biasanya pulangnya larut malam atau pagi hari. Siang atau sore biasa dia sudah berangkat, dan kembali pulang sampai pagi lagi. Mungkin karena kesibukannya kuliah dan bekerja menjadi DJ itu,” sambung pria paro baya ini.
Baca selengkapnya di Harian Surya edisi besok
LIKE Facebook Surya - http://facebook.com/SURYAonline
FOLLOW Twitter Surya - http://twitter.com/portalSURYA