Dua Siswa SMPN 3 Tak Ikut Unas karena Drop Out

SURYA.CO.ID | BOJONEGORO - Dua siswa SMP Negeri 3 yang Drop Out (DO) dan tidak ikut Ujian Nasional (Unas) 2015, meski sudah terdaftar. Belum diketahui penyebab dua siswa DO itu, apakah karena faktor ekonomi atau menikah.

“Sekarang masih kami cari alasan dua anak itu sampai tidak meneruskan sekolah, tapi walau sekarang tidak ikut ujian, nanti mereka bisa ikut ujian paket B,” terang Kepala Bidang Pendidikan Menengah (Dikmen) Dinas Pendidikan (Dindik), Puji Widodo saat ditemui di kantornya, Selasa (5/5/2015).

Unas SMP 2015 diikuti 18.798 siswa. sampai hari kedua pelaksanaan Unas, Selasa (5/5/2015), berjalan lancar. Satu siswa tidak bisa mengikuti Unas secara bersamaan karena sakit tipes dan satu siswa Madrasah Tsanawiyah mengerjakan soal di rumah karena selesai operasi.

“Dia mengikuti ujian di rumah tapi standar pengawasannya sesuai SOP, yakni ada dua orang pengawas di rumahnya,” katanya.

Tingginya angka DO di Bojonegoro telah disampaikan Bupati Bojonegoro, Suyoto saat menjadi pemimpin upacara Hari Pendidikan Nasional, Senin (4/5/2015). Ia berharap, tahun depan, tidak ada lagi siswa DO.

Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Bojonegoro, Husnul Khuluq menyiapkan program penanggulangan anak DO dengan cara meminta masing-masing kepala sekolah di semua tingkatan keliling ke lingkungan sekitar untuk mengajak anak yang tidak sekolah agar datang ke sekolah.

Cara lainnya, Biaya Operasional Sekolah Daerah (Bosda), mulai tahun ini dikelola oleh masing-masing desa. Tujuannya, kata Husnul, supaya pihak desa terlibat mendata anak-anak yang tidak sekolah di desanya.

“Sesuai program Pak Bupati, anak-anak Bojonegoro harus sekolah, jangan sampai putus sekolah, apalagi tidak sekolah. Kami berharap, baik pihak sekolah, desa, orang tua ikut berpartisipasi mengajak anak-anak yang tidak sekolah supaya bisa sekolah,” bebernya.

Baca selengkapnya di Harian Surya edisi besok. LIKE Facebook Page www.facebook.com/SURYAonline FOLLOW www.twitter.com/portalSURYA