Eksekusi Mati Terpidana Kasus Narkoba
Kekasih Raheem Agbaje Salami Gagal Bertemu Terakhir Kalinya
"Kalau begini saya gagal tak bisa memenuhi janji saya untuk menyelamatkan dia. Dulu saya janji mau menolong dia," ucapnya perempuan itu.
Penulis: Sudarmawan | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.co.id | MADUN – Dua jam sebelum pemindahan terpidana mati Raheem Agbaje Salami dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Madiun ke Lapas Nusakambangan, seorang perempuan terlihat memohon bisa bertemu untuk terakhir kalinya, Rabu (4/3/2015).
Sayang, keinginan perempuan berkuncir yang mengenakan kaos lengan panjang loreng putih dan biru ini tak bisa terwujud.
Padahal, perempuan itu sudah tiba di depan Lapas kelas I Madiun mulai, Selasa (3/3/2015) pukul 23.45 WIB hingga pemberangkatan Raheem Agbaje Salami, Rabu (4/3/2015) pukul 01.45 WIB.
Raheem Agbaje Salami merupakan warna negara Spanyol, terpidana mati kasus narkoba yang tertangkap saat membawa heroin di Bandara Juanda Tahun 1997.
"Bagi saya ini tidak ada keadilan. Ini kasus sudah lama mengapa harus ada putusan (ekskusi mati) seperti ini," ucap perempuan yang diketahui berinisial MA (17) di depan pintu masuk Lapas.
Kendati tak mau menyebutkan secara vulgar sebagai kekasih Salami, akan tetapi berkali-kali ia berkata gagal menyelamatkan pria berwarga negara Spanyol itu.
"Kalau begini saya gagal tak bisa memenuhi janji saya untuk menyelamatkan dia. Dulu saya janji mau menolong dia," ucapnya perempuan itu.
Perempuan berwajah kuning langsat ini sempat meminta rohaniawan, Titus Tri Wibowo untuk memanggilkan dan mendatangkan kakaknya.
Akan tetapi, Titus tak merealisasikannya karena situasinya tak mendukung.
"Kalau begini saya bisa nggak ikut ke Cilacap bersama mobilnya," pintahnya.
Sementara menangani berbagai permintaan itu, Titus Tri Wibowo yang awalnya berada di dalam Lapas kelas I Madiun itu keluar. Namun dirinya tak bisa mengajak masuk perempuan muda itu.
Alasannya, selain petugas Lapas Kelas I Madiun tak memperbolehkan perempuan masuk di malam hari, juga meminta agar MA tenang terlebih dahulu.
"Tenang-tenang mas, kami menangani masalah psikologis jangan difoto-foto dan diambil gambarnya lagi," pintah Titus ke sejumlah kru media yang mengambil gambar perempuan muda itu.
Baca selengkapnya di Harian Surya edisi besok
LIKE Facebook Surya - http://facebook.com/SURYAonline
FOLLOW Twitter Surya - http://twitter.com/portalSURYA