Tunggu Pembangunan Rumah Relokasi Untuk Lepas Dari Ancaman Maut

SURYA Online, JOMBANG - Gimin (48) sebenarnya sudah tidak betah. Baginya, tinggal di rumah itu sama dengan bertaruh nyawa.

Tebing  setinggi 80 meter siap runtuh dan menguburnya dalam hitungan detik.  

Sayang, rumah baru bantuan pemerintah, untuk Gimin tak kunjung bisa ditempati.

Gimin berkali-kali memperhatikan rumah yang belum selesai pembangunannya itu.

Bangunan bantuan pemerintah itu berada di pinggir musala Dusun Kopen, Desa Ngrimbi, Kecamatan Bareng, Jombang.  

Inilah rumah rumah baru, yang ingin segera bisa dinikmati Gimin dan keluarga untuk melepaskan diri dari ancaman maut.

Rumah Gimin tidak sendirian. Ada 26 rumah lain yang juga belum selesai pembangunannya.

Rumah-rumah berdinding batako itu merupakan bantuan untuk Gimin dan para tetangga.

Pemerintah berinisiatif merelokasi mereka sejak musibah besar tanah longsor menimpa kampung mereka musim penghujan awal 2014.

Dalam musibah itu, 14 sanak saudara mereka tewas tertimbun longsoran bukit di belakang deretan rumah warga.

Posisi rumah yang terkubur itu sama persis dengan 27 rumah yang ditempati Gimin dan 26 tetangga.

Rumah-rumah itu hanya berjarak sekitar satu hingga dua meter dari tebing.

Dengan kemiringan sekitar 80 derajat, tebing telihat hampir tegak. Batu dan tanah yang turun dari atas bukan lagi menggelinding, tapi jatuh. Dinding tebing itu sudah rekah.

Jika sampai runtuh, hanya dalam hitungan detik ratusan bahkan ribuan kubik tanah dan batu itu akan mengubur rumah dan penghuninya dalam-dalam.

Dari lokasi rumah baru, Gimin bisa memandang rumah-rumah maut itu. Jaraknya hanya ratusan meter. Lokasinya juga masih di wilayah Dusun Kopen.