Awas Krisis Daging

Setahun, 500 Ribu Ekor Sapi Keluar Jatim

Hal serupa terjadi di pasar hewan lain, seperti Bojonegoro, Tuban, Madura.

SURYA Online, SURABAYA - Kepala Dinas Peternakan (Kadisnak) Jawa Timur, Maskur, mengaku belum tahu persis soal pengiriman sapi-sapi bakalan berbobot kurang dari 400 kg ke luar Jatim tersebut.

Menurut dia, harusnya ada petugas dari Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) yang mengelola pasar tersebut dan petugas Dinas Peternakan setempat yang mengawasi perdagangan sapi di pasar tradisional.

“Kalau melihat ada kendaraan pengangkut sapi yang menggunakan pelat luar Jatim, mereka harus memeriksa,” ujar Maskur.

Bisa lolos dari pasar tradisional, kata Maskur, pengiriman ilegal itu akan dihadang di pos-pos yang dipasang di Magetan, Ngawi, Bojonegoro, Tuban, Banyuwangi, dan Sumenep.

Petugas di pos-pos inilah yang akan mengecah dan menangkal pengiriman sapi ilegal itu.  

“Kami sudah memperketat pos pemeriksaan melalui kerja sama dengan Polres setempat,” urainya.

Tapi faktanya, pengiriman ilegal tetap terjadi. Setiap hari pasaran sapi di Maron, selalu ada ratusan sapi yang diusung keluar.

Hal serupa terjadi di pasar hewan lain, seperti Bojonegoro, Tuban, Madura. Ada indikasi kuat, fungsi pos kontrol tidak berjalan.

Bahkan diduga ada oknum-oknum yang main, mencari keuntungan dengan meloloskan pengiriman sapi-sapi ilegal ke luar Jatim.

Sumber Surya di Pemprov mengungkapkan, kerja pos pantau dalam beberapa tahun terakhir ini sangat kendur. Akibatnya, ratusan sapi setiap hari bisa terkirim ilegal.

Akibat lemahnya pemantauan sumber Surya ini  berani memastikan, total sapi yang keluar Jatim dalam setahun tembus angka  500.000 ekor dari angka normal 125.000 ekor per tahun.  

”Jadi, saya tidak kaget, kalau sekarang pasar sapi Jatim dipenuhi sapi betina produktif karena sapi jantan dikirim keluar,” imbuhnya.  (idl/ben/uji)

Sumber: Surya Cetak
Tags
daging
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved