Tak Ada Sapi Jantan, Sapi Perah Pun Dipotong

SURYA Online, SURABAYA - Dari rumah potong, Surya kemudian menelusuri ke pasar hewan.  

Di Jatim ada beberapa pasar hewan. Empat  di antaranya menjadi jujugan para jagal Surabaya, yaitu Probolinggo, Lumajang, Bojonegoro, Tuban.

Satu lagi yang menjadi favorit perburuan adalah di Pulau Madura. Di semua pasar itu, nyaris 80 persen dipenuhi sapi betina produktif.

Tim khusus Harian Surya menelusuri transaksi sapi betina produktif di Pasar Maron, Probolinggo.

Pasar di Kecamatan Maron itu buka rutin setiap Sabtu. Sapi-sapi yang didatangkan dari berbagai kabupaten di sekitar Probolinggo tumplek blek di lahan seluas lapangan bola itu.

Transaksi dimulai sekitar pukul 14.00 WIB sampai 19.00 WIB. Ada sekitar 1.000-an sapi yang diperjualbelikan di sana dan 85 persennya adalah betina produktif.

Surya melihat sendiri puluhan blantik terang-terangan menawarkan sapi betina. Kondisi sapi di sana sangat sehat dan gemuk.

Seorang blantik menawarkan sapi merah kepada Surya. Lelaki 50-an tahun itu membuka penawaran Rp 15,5 juta untuk sapi berukuran sedang.

Si blantik memperkirakan, berat sapi itu mencapai 200 kilogram. ”Ayo murah, Tuan,” ujarnya sembari menepuk paha sapinya.

Bukan hanya sapi merah betina asal Madura yang dijual di sana. Ada pula sapi belang atau perah.

Sapi jenis ini biasanya dimanfaatkan susunya dan jarang sekali untuk dikonsumsi dagingnya.

Sekali lagi, sapi yang ditawarkan berjenis kelamin perempuan dan masih produktif.

Sapi perah seharusnya tidak boleh diperjualbelikan di pasar umum. Pergerakan jual beli sapi perah biasanya dilakukan antarkandang.

“Kalau di sini, yang penting sapinya sehat dan hidup. Mau jantan atau betina, mau itu merah, perah atau putih, tidak jadi masalah,” ujar seorang blantik yang ditemui Surya.

Luberan sapi betina ini sampai memakan area sapi jantan. Sudut kanan lapangan adalah tempat blantik menjual sapi jantan siap potong.

Namun, area pasar tidak mencukupi untuk menampung seluruh sapi betina sehingga area sapi jantan pun dicaplok para blantik. (idl/ben)