Enaknya Kuntul Goreng Cuma Rp 10 Ribu di Sembayat Gresik
"Ini Burung Kuntul, dibelakang masih banyak," kata Mak Ani
Penulis: Wiwit Purwanto | Editor: Yoni

SURYA Online, SURABAYA - Ragam kuliner nusantara tersebar di sepanjang jalur pantura. Salah satunya adalah menu Burung Kuntul goreng, yang banyak ditemui di daerah Sembayat Kabupaten Gresik.
Daerah yang berada di pesisir Pantai Utara dan berbatasan langsung dengan Sungai Bengawan Solo ini memiliki menu unik yakni Burung Kuntul goreng plus sambal kecapnya yang pedas cetar membahana.
Burung Kuntul adalah sebutan untuk burung dari keluarga Ardeidae. Burung ini berkaki panjang, berleher panjang, dan tersebar di seluruh dunia.
Di kawasan Gresik merupakan salah satu habitat burung Kuntul, burung yang memakan ikan, katak dan hewan invertebrata ini hidup di lahan basah, seperti di pantai, mangrove dan terumbu karang.
Karena itu tak heran jika melintas di kawasan Gresik arah ke Tuban lewat jalur Sidayu ada beberapa warung yang menawarkan menu Burung Kuntul ini.
Seperti di warung Bu Keti, warung yang berada di Jalan Deandeles atau di kawasan Pasar Sembayat Gresik. Jika dari arah Surabaya warung ini berada sebelum jembatan sembayat Sungai Bengawan Solo.
Sebenarnya ada beberapa warung yang menawarkan menu Burung Kuntul ini tapi warung Bu Keti yang paling banyak pelanggannya.
Masuk ke dalam warung, ternyata bukan hanya Burung Kuntul saja yang dipajang di etalase. Tapi beberapa menu lain khas kuliner pantura juga tersedia, tapi Burung Kuntul paling banyak tersedia di warung ini.
"Ini Burung Kuntul, dibelakang masih banyak," kata Mak Ani, pemilik warung. Benar saja ketika ia kebelakang dan mengambil Burung Kuntul, ada satu loyang besar Burung Kuntul goreng yang siap disantap.
Satu ekor Burung Kuntul plus nasi dan sambal sepuasnya ditambah teh hangat dipatok tidak lebih dari Rp 10.000.
Bagi yang belum pernah merasakan menu Burung Kuntul goreng, rasa burung dengan bulu putih dan sewaktu terbang lehernya membentuk seperti huruf S ini hampir sama dengan bebek goreng.
Tapi Burung Kuntul yang secara fisik lebih kecil ini dagingnya jelas lebih tipis dari bebek.
Burung Kuntul utuh ini disajikan dengan nasi hangat, sementara sambal kecap disediakan di meja, "Sambal khasnya sambal kecap," jelas Mak Ani.
Untuk persediaan Burung Kuntul sendiri, Mak Ani tidak khawatir karena sudah ada orang yang mensuplainya, meski jumlah tidak selalu sama. "Yang jelas setiap hari ada untuk menu ini," ujarnya.
Yang perlu diperhatikan adalah jam buka warung ini, untuk dapat menikmati Burung Kuntul ini warung Bu Keti buka habis maghrib. Nah daripada penasaran dengan menu Burung Kuntul ini silahkan di coba saja.