Gunung Kelud Meletus

Warga Banjiri Aliran Lahar

Kami penasaran saja. Ingin melihat seperti apa lahar Gunung Kelud itu. Terus akan saya tunggu sampai menjelang Magrib nanti.

Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Wahjoe Harjanto

SURYA Online, KEDIRI - Begitu tersiar khabar lahar dingin mulai meluncur dari puncak Gunung Kelud, warga di sekitar Desa Puncu, Kecamatan Pincu, yang memilih tak berada di pengungsian malah mendekati aliran lahar yang berada persis di seberang desa, Sabtu (15/2/2014).

Seperti halnya di Nglegok, aliran lahar itu seperti sungai yang dipotong oleh jalan menurun dari sisi lereng sungai yang satu ke sisi yang lain. Jalan yang merupakan penahan lahar ini menghubungkan Desa Puncu dan Satak. Saat kering begini, penahan lahar ini bisa dilalui tapi saat lahar mengalir, siapa pun tak berani menyeberang karena arusnya dahsyat.

Namun sampai Sabtu (15/2/2014) sore, di dalam jalur lahar itu tak mengalir air deras, hanya skala sangat kecil. Warnanya pun tak seperti lahar tapi warna lumpur. Kini aliran lahar Kelud di Puncu itu malah dipadati warga.

"Kami penasaran saja. Ingin melihat seperti apa lahar Gunung Kelud itu. Terus akan saya tunggu sampai menjelang Magrib nanti. Katanya deras dengan warna khas," kata Rudi yang datang ke aliran lahar bersama temannya.

Aliran lahar Gunung Kelud di Puncu itu berjarak kurang lebih 10 Km, jika lahar benar-benar dimuntahkan, sungai untuk lewatnya jalan lahar itu akan dipenuhi aliran deras dan ganas. "Sebab semua mateial letusan akan dibawa. Mulai pasir, kerikil, batu, sampai batang-batang kayu," kata Ponidi, warga Puncu yang akrab dengan perilaku lahar dingin Kelud.

Tags
sesaji
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved