Mainan Edukatif dari Barang Bekas

Oleh : Eko Prasetyo
Aktivis Ikatan Guru Indonesia
must_prast@yahoo.co.id

Dunia anak adalah dunia bermain. Ini adalah salah satu modal untuk menjadi manusia unggul dan memiliki kepercayaan diri tinggi. Bermain adalah hal yang menyenangkan dan merupakah fitrah anak usia dini. Dengan bermain, anak bisa berkonsentrasi penuh. Selain itu, segala hal yang dilihat, didengar, dan dirasa akan menjadi informasi yang berarti bagi pembelajaran mereka. Akan tetapi, masalahnya adalah saat ini belum banyak mainan yang mendidik.

Belum banyak mainan edukatif yang kita produksi. Kebanyakan merupakan barang impor, dari mobil-mobilan hingga boneka. Tentu saja harga mainan impor lebih mahal dan bagi sebagian orangtua kurang ramah kantong.

Kondisi demikian seharusnya membuat kita prihatin dan mencari solusinya. Salah satu kreativitas yang dapat dikembangkan adalah membuat alat peraga edukatif yang menarik dan murah. Misalnya, papan geometri dari bahan kayu. Alat ini dapat merangsang motorik dan kognitif anak. Anak usia dini pun bisa memiliki pengetahuan tentang warna dan bentuk.

Kita juga dapat memanfaatkan barang-barang bekas untuk dijadikan alat peraga edukatif seperti kayu bekas, kardus, dan kaleng bekas. Bekas kemasan/bungkus pasta gigi, misalnya, bisa dibuat menjadi pesawat terbang. Contoh lain yang paling sederhana adalah memanfaatkan botol plastik bekas susu fermentasi.

Caranya, beberapa botol plastik bekas susu fermentasi ini diisi dengan pasir, kacang ijo, batu, beras, kelereng, dan kedelai. Nah, botol bekas ini bisa menjadi alat bermain yang bermanfaat untuk melatih pendengaran anak, membedakan mana suara halus dan mana yang keras. Selamat berkreativitas!