Ibadah Haji 2013
Petugas Kawal Ketat Dua Ribu Lebih CJH Risti
Pengawalan dilakukan mulai CJH berangkat, selama di Tanah Suci, dan kembali ke tanah air.
Penulis: Mujib Anwar | Editor: Titis Jati Permata
SURYA Online, SURABAYA - Petugas akan mengawal ketat calon jemaah haji yang masuk katagori beresiko tinggi (Risti).
Pengawalan dilakukan mulai CJH berangkat, selama di Tanah Suci, dan kembali ke tanah air.
Sekretaris Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya Ashuri mengatakan, jemaah yang masuk katagori risti adalah mereka yang berusia di atas 60 tahun, dan jemaah yang memiliki riwayat penyakit tertentu.
Dari total 28.356 CJH yang terbagi dalam 64 kelompok terbang (kloter) dan berangkat dari Embarkasi Surabaya, jemaah ristinya diperkirakan mencapai 10 persen atau sekitar 2.835 orang.
“Mereka (jemaah risti) itulah yang harus mendapat pengawasan lebih dari petugas,” ujar Ashuri kepada SURYA Online, Rabu (11/9/2013).
Menurut Ashuri, di setiap kloter, terdapat lima petugas yang mendampingi jemaah.
Mereka terdiri dari masing-masing seorang petugas dari PPHI, PPIHI dan PKHI serta dua orang petugas medis.
Nah, para petugas itulah yang akan mendampingi para jemaah terhadap kemungkinan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan selama pelaksanaan ibadah haji di Arab Saudi.
Humas PPIH Embarkasi Surabaya Fatkhul Arif, menambahkan, selain itu di masing-masing kloter didampingi petugas, ketika berada di Tanah Suci.
Sementara itu, Rabu (11/9/2013), dua kloter dari Lamongan, yakni kloter dua dan tiga diterbangkan ke Tanah Suci dari Bandara Internasional Juanda, Surabaya.
Kloter dua take off pukul 14.00, sedangkan kloter tiga terbang pukul 16.00.
Pada saat yang bersamaan, CJH kloter empat dan lima dari Kabupaten Tuban memasuki Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES), Sukolilo.
Rencananya mereka akan berangkat Kamis (12/9/2013). Bersamaan dengan itu, ganti kloter enam dan tujuh dari Kabupaten Bojonegoro masuk AHES.
Tahun 2013 ini, Embarkasi Surabaya memberangkatkan 28.356 orang CJH dari tiga provinsi dan terbagi dalam 64 kloter.
Rinciannya, 27.323 dari Jawa Timur, 512 dari Bali, dan 521 jemaah dari asal Nusa Tenggara Timur (NTT).