Kapolres Baru Magetan AkanUsut Pengadaan Seragam Hansip
Seragam hansip yang dibiayai APBD sebesar Rp 1,2 miliar itu, informasinya tidak ditenderkan
Penulis: Doni Prasetyo | Editor: Satwika Rumeksa

"Kita segera melakukan penyelidikan dan memanggil sejumlah pihak yang terkait. Karena saat saya belum tahu sejauh mana kasus itu,"kata AKBP Riky Haznul seusai serah terima jabatan di halaman Mapolres setempat, Minggu (9/6/2013).
Ia pastikan, Senin (10/6/2013) penyelidikan kasus pengadaan seragam yang dilaksanakan Bakesbang Linmas yang dipimpin mantan Waka Polres Magetan Sudaryo itu akan dimulai.
"Besuk (Senin 10/6/2013) kami akan mengumpulkan bahan keterangan, berikut minta keterangan dari berbagai sumber yang mengetahi masalah itu,"jelas Riky Haznul mantan Kasubdit II Dit Reskrim Polda Metro Jaya yang pernah empat tahun sebegai penyidik di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) empat tahun ini.
Kasus pengadaan seragam hansip yang dibiayai APBD sebesar Rp 1,2 miliar itu, informasinya tidak ditenderkan sebagai mana mestinya. Sehingga ada kesan proyek dengan nilai diatas Rp 100 juta itu dilakukan penunjukan langsung, karena pelaksana proyek itu dilakukan karyawan dilembaga itu juga.
Kasus ini mencuat menjelang Pemilu Kepala Daerah 24 April 2013 lalu. Kasus ini sempat ribut, karena seragam hansip yang pengadaannya lewat Bekesbang Linmas itu sedianya akan dipakai seluruh pegawai negeri sipil (PNS) Kabupaten Magetan saat hari pencoblosan Rabu (24/4/2013).
Namun hingga Pilkada berakhir, banyak dari PNS yang belum kebagian seragan hansip itu. Sehingga saat PNS melakukan pencoblosan, serta melayani keperluaan di tempat pemungutan suara (TPS) setempat banyak PNS yang menggunakan seragam lama.
Meski KapolresBaru Magetan AKBP Riky Haznul ini berjanji akan mengungkap kasus dugaan pengadaan seragam itu. Masyarakat, tokoh pemuda, dan aktivis lembaga swadaya masyarakat setempat pesimistis terhadap janji dan statemen aparat hukum di Kabupaten Magetan ini.