Ringankan Biaya Pendidikan Anak Karyawan
Penulis: Heru Pramono |
Berusaha melayani semua kebutuhan karyawan demi kesejahteraan bersama adalah tujuan didirikannya sebuah koperasi karyawan. Tak terkecuali Kopkar Sampoerna, perusahaan rokok besar yang berbasis di Jatim. Selain memenuhi kebutuhan pokok, koperasi juga membantu orangtua yang kesulitan biaya pendidikan untuk anak-anaknya.
Marta Nurfaidah
Surabaya
Umumnya koperasi memperluas area usahanya di bidang yang selain memberi keuntungan juga menambah pendapatan bagi koperasi demi kesejahteraan anggotanya. Agak berbeda dengan kebanyakan koperasi karyawan, sebab Kopkar Sampoerna ini juga memberikan pinjaman pendidikan dan beasiswa bagi anak karyawan.
“Biaya pendidikan juga menjadi bagian permasalahan yang dihadapi semua anggota koperasi,” ujar Didik Harsoyo, Manajer Kopkar Sampoerna, mengenai alasan mengapa Kopkar Sampoerna memberi layanan ini.
Beasiswa ini diberikan kepada anak anggota koperasi yang berprestasi di sekolah. Mereka yang berhak menerima adalah siswa sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Tentu saja ada syaratnya, nilai rata-rata kumulatif 7,5 ke atas. Pada 2010 telah diberikan beasiswa kepada 502 anak karyawan dengan nominal Rp 340 juta.
Sementara pinjaman pendidikan pernah diberikan kepada 1.172 anggota dengan bunga 0,5 persen di 2010. Omzetnya mencapai Rp 2 miliar. “Jika beasiswa umumnya diberikan saat kenaikan kelas, sedangkan pinjaman pendidikan sering dilakukan ketika pendaftaran sekolah baru,” terang Didik.
Pinjaman sosial juga diberikan kepada anggota yang mengalami kecelakaan atau musibah. Mereka bisa meminjam maksimal Rp 5 juta tanpa bunga yang diangsur selama 10 bulan.
Saat ini, anggota Kopkar Sampoerna berjumlah 17.663 orang. Mereka merupakan karyawan tetap PT HM Sampoerna Tbk mulai dari buruh rokok linting sampai tingkat manajer. Kopkar mempunyai unit usaha utama, simpan pinjam & ritel. Selain itu juga dikembangkan unit usaha lain melalui anak perusahaan kopkar, PT Pradhana Mahartha, yang menyediakan obat, alat kesehatan, peralatan laboratorium, dan praktek dokter bersama; transportasi memiliki dua elf dan 15 unit kendaraan station yang disewakan; ritel atau toko yang memberi layanan pembelian tunai maupun kredit (khusus anggota) dengan plafon sebesar lima kali simpanan anggota; serta simpan pinjam.
Jangka waktu simpan pinjam selama 1,5 tahun atau 18 bulan. “Satu hal yang membedakan Kopkar Sampoerna dengan kopkar pada umumnya, adanya tax planning,” kata Widi Tjahjapurnama, Ketua Umum Kopkar Sampoerna.
Misalnya, seorang karyawan pinjam Rp 1 juta, maka angsuran bunga per bulan disisihkan sebesar 50 persen tax planning. Artinya, jumlah 50 persen tadi disimpan untuk dibagikan kembali kepada anggota sebagai bentuk sisa hasil usaha. Pada 2010, pinjaman yang sudah diberikan kepada anggota Rp 119,9 miliar.
Kegiatan koperasi pun aktif dan dibagi menjadi tiga bidang yaitu organisasi, keuangan dan usaha. Program berupa diklat rutin, pelatihan kesehatan dan pengelolaan keuangan keluarga, misal dengan pembicara Safir Senduk. Pustaka mini di masing-masing unit pelayanan koperasi, sehingga karyawan sembari menunggu bisa baca buku. Promo diskon pada Hari Koperasi sebesar 20 persen, untuk pembelian sembako. Plafon maksimal Rp 200.000 per anggota.
Sementara itu, central purchasing sebagai sentra pengadaan dan distribusi berlokasi di kantor pusat Kopkar Sampoerna di Jl Kalirungkut 42. Kopkar Sampoerna ini sudah menjalin kerjasama dengan 300-an vendor principal dan distributor untuk keperluan koperasi ritel. Barang-barangnya, antara lain, barang pokok, garmen, alat elektronika, motor dan emas.
Berdasar hasil Rapat Anggota Tahunan 2010 yang dilaksanakan pada Maret 2011, sisa hasil usaha Kopkar Sampoerna mencapai Rp 7,3 miliar dengan aset Rp 130 miliar. Jumlah ini diperoleh dari enam unit pelayanan yang tersebar di kawasan Rungkut Industri SIER, Jl Kalirungkut, Taman Sampoerna (House of Sampoerna), Sukorejo, Pandaan, Belimbing, Malang, dan kantor di One Pacific Palace di Jakarta.

Berita Terkait