Bus Hijau Ancam Demo

Segera Dipindah ke Terminal Purabaya SURABAYA - SURYA- Terminal Joyoboyo tidak lama lagi akan turun kelas dari tipe B ke tipe C. Konsekuensinya, terminal yang berlokasi di Wonokromo ini hanya menampung angkutan dalam kota baik mobil penumpang umum (MPU) maupun bus kota. Sedangkan angkutan antarkota akan tergusur. Saat ini satu-satunya angkutan antarkota yang masih bertahan dan beroperasi di Terminal Joyoboyo adalah bus jurusan Surabaya-Mojokerto, yang biasa disebut bus hijau. Kepala UPTD Terminal Joyoboyo Radianto menjelaskan berdasar kondisinya Terminal Joyoboyo memang tidak layak menyandang predikat tipe B karena hanya memiliki luas 1.200 meter persegi. Padahal, syarat terminal tipe B luasnya minimal 3.000 meter persegi. “Jadi kalau diturunkan kelasnya, ya memang seharusnya begitu,” ujar Radianto saat ditemui di ruangan kerjanya, Selasa (27/7). Terkait keberadaan bus hijau, rencananya akan dialihkan ke Terminal Purabaya (Bungurasih). Namun, diakui Radianto, untuk memindahkannya tidak mudah, perlu sosialisasi ke seluruh awak angkutan agar tidak ada gejolak. “Itu nanti menunggu kebijakan kepala dinas,” ujar Radianto. Menurutnya, kemungkinan besar pemindahan bus mini ini akan dilakukan pascarenovasi terminal. Saat ini pembangunan terminal sudah mulai proses fondasi dan pembangunan lantai dasar. Diperkirakan akhir tahun 2010 ditarget lantai dua selesai dan pada tahun 2011 empat lantai yang direncanakan sudah tuntas semuanya. Dari perencanaannya memang tidak ada yang diperuntukkan bagi bus antarkota. Hanya ada jalur bus kota di lantai dasar. Terpisah Plt Kepala Dishub Surabaya Eddi sudah mengusulkan perubahan tipe itu ke Kementerian Perhubungan. Terkait keberadaan bus hijau, menurut Eddi ada dua opsi pemindahan yakni di Terminal Bungurasih atau Terminal Tambak Osowilangun. “Dilihat situasinya nanti, memang kalau turun kelas tidak terlalu sulit. Lebih sulit kalau harus naik kelas,” ujarnya. Di bagian lain, sejumlah awak angkutan bus hijau merasa keberatan jika harus pindah ke Bungurasih. Kriswanto, sopir bus hijau mengungkapkan, saat ini saja bus hijau kesulitan bersaing dengan bus antarkota lain, yakni bus jurusan Surabaya-Mojokerto-Trenggalek dan Surabaya-Mojokerto-Jombang yang dengan seenaknya mengambil jatah penumpang bus hijau. “Kami hanya kebagian penumpang yang masuk kota arah Joyoboyo karena penumpang ke Bungurasih sudah diambil bus besar. Kalau kami juga harus berhenti di Bungurasih terus kami kebagian penumpang mana,” ujar Kriswanto. Tukiman, sopir lainnya, menambahkan, saingan bus hijau juga datang dari MPU jenis bison jurusan Mojokerto-Padangan-Krian-Surabaya yang kini masuk kota. Sebelumnya bison ini hanya sampai terminal Bungurasih, namun karena ada trayek angkutan HN (Sidoarjo) akhirnya bison dilarang masuk Bungurasih. Akibatnya bison mengambil trayek bus hijau dengan pemberhentian terakhir di Jalan Lumumba, Ngagel. Atas keberadaan bison ini, Tukiman bersama dengan paguyuban bus hijau sudah melapor ke Dinas Perhubungan Pemprov Jatim, tapi hingga kemarin belum ditindaklanjuti. “Kalau ini terus berjalan, dua tiga hari ke depan kami akan demo. Apalagi kalau nanti dipindah ke Bungurasih kami juga akan memprotes keras,” tukas Tukiman.nuus
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved