Kilas Balik

Awal Mula Loreng 'Darah Mengalir' Jadi Seragam Khas Kopassus, Sempat Pakai Seragam untuk Marinir AS

Awal mula penggunaan seragam loreng 'darah mengalir' di kopassus memang memiliki cerita yang cukup panjang

Kolase Kompas.com/fidel ali dan Kristian Erdianto
Seragam loreng darah mengalir Kopassus 

SURYA.co.id - Awal mula penggunaan seragam loreng 'darah mengalir' di kopassus memang memiliki cerita yang cukup panjang.

Tak hanya itu, seragam loreng 'darah mengalir' yang jadi ciri khas Kopassus inipun memiliki makna yang cukup mendalam.

Dilansir dari buku berjudul 'Sintong Panjaitan Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando' karya Hendro Subroto, perubahan seragam loreng 'darah mengalir' menjadi pakaian dinas lapangan (PDL) Kopassus terjadi saat Kolonel Moeng Pahardimulyo menjadi Danjen Kopassus, pada 1958-1964.

Dalam sejarah Kopassus, seragam loreng darah mengalir pernah melegenda saat Kopassus yang waktu itu masih bernama Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) melakukan operasi pembersihan pemberontakan DI/TII. 

Awalnya, pasukan Komando menggunakan seragam loreng dengan corak khusus yang dikenal dengan sebutan seragam loreng ‘Macan Tutul.’

8 Fakta ASN Kemenag Bandung Tewas Dimutilasi, Korban Dipukul Palu Saat Berhubungan Badan

Patroli Tim Jaguar Depok Tangkap Tuyul Jadi-Jadian, Usianya Masih 13 Tahun, Penampilannya Aneh

Caleg NTB Dituduh Curang Karena Edit Foto Lebih Cantik dari Aslinya, Warga: Menarik ya Saya Coblos

Potret Terbaru Puput Nastiti Seusai Pernikahan dengan Ahok BTP Terungkap, Lakukan ini di Gereja

Kopassus Sedang Melakukan Defile di HUT TNI 2012
Kopassus Sedang Melakukan Defile di HUT TNI 2012 (fidel ali/kompas.com)

Aslinya, pakaian loreng tersebut adalah buatan Amerika yang diproduksi pada masa PD-II dalam jumlah sangat besar untuk digunakan pasukan marinirnya (U.S. Marines).

Seiring dengan berakhirnya PD-II, pakaian seragam ini diberikan sebagai bantuan kepada tentara Kerajaan Belanda, yang pada akhirnya diberikan kepada angkatan perang Indonesia kaitannya dengan kemerdekaan RI.

Pakaian inilah yang kemudian dibagikan sebagai seragam khusus prajurit-prajurit satuan Komando.

Pakaian loreng Macan Tutul ini cukup terkenal sebagai ciri khas prajurit prajurit Baret Merah kala itu, utamanya di kalangan masyarakat Jawa Barat,

Hal ini lantaran Kopassus sering melakukan berbagai operasi dalam rangka menumpas gerombolan DI/TII.

Beberapa tahun kemudian, dengan semakin berkurangnya persediaan pakaian loreng Macan Tutul yang sudah tidak diproduksi lagi di negara asalnya, kemudian dilakukan upaya untuk membuat sendiri pakaian seragam khusus bagi prajurit Baret Merah.

Komandan Menparkoad Kolonel Inf Moeng Parhadimoeljo menyetujui penggunaan pakaian seragam yang dirancang dengan corak khusus yang khas dan kemudian dikenal dengan nama loreng ‘Darah Mengalir.’

Pakaian loreng baru itu secara resmi diperkenalkan kepada publik untuk pertama kali pada acara parade dan defile pasukan di lapangan parkir Senayan dalam Hari Ulang Tahun Angkatan Bersenjata tanggal 5 Oktober 1964

Pada tahun 1985, dan seiring dengan diberlakukannya kebijakan reorganisasi satuan-satuan di TNI AD, dan salah satunya merubah Kopassandha menjadi Kopassus, penggunaan seragam khusus loreng Darah Mengalir bagi satuan inipun sempat dihapuskan.

Istri Ini Saksikan Suami Perkosa Anak Kandung, Ibu Pelaku Langsung Pingsan. Ini Kronologi Lengkapnya

Ruben Onsu dan Ivan Gunawan Sebut Bilqis Mirip Sang Ayah, Ayu Ting Ting Beri Reaksi Tak Terduga

Waspadai Malware Agen Smith Bisa Nyamar Jadi Whatsapp (WA) & Serang Android, ini Cara Mengatasinya

Ilustrasi Kopassus
Ilustrasi Kopassus (KOMPAS.com/Kristian Erdianto)

Prajurit prajurit Baret Merah ini kemudian menggunakan seragam loreng dengan corak yang sama dengan satuan-satuan lainnya di jajaran TNI, yang digunakan hingga saat ini. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved