Techno
Waspadai Malware 'Agen Smith' Bisa Nyamar Jadi Whatsapp (WA) & Serang Android, ini Cara Mengatasinya
Malware baru yang bernama 'Agent Smith' tengah marak menginfeksi jutaan pengguna android dengan menyamar jadi Whatsapp (WA) dan aplikasi lainnya
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Malware baru yang bernama 'Agent Smith' tengah marak menginfeksi jutaan pengguna android dengan menyamar jadi Whatsapp (WA) dan aplikasi lainnya
Dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Agent Smith Menyamar Bawa Aplikasi Palsu di 25 Juta Ponsel Android', malware Agent Smith ini diketahui telah tersebar secara masif dan menginfeksi sekitar 25 juta perangkat Android.
Menurut para peneliti, malware ini hanya mengincar perangkat dengan sistem operasi Android.
Malware ini dapat mengeksploitasi celah dan kelemahan Android untuk mengganti aplikasi yang terinstal pada perangkat, dengan aplikasi palsu yang serupa.
• Bocoran Spesifikasi Hp Terbaru Xiaomi Mi A3 dengan Andorid One, Janjikan Kualitas Foto Lebih Baik

Malware ini dapat bekerja tanpa diketahui oleh pemilik perangkat. Agent Smith bekerja dengan cara mengemas kembali aplikasi-aplikasi sah yang sudah terinstal, dengan menggunakan serangkaian kode khusus.
Berdasarkan temuan para peneliti, Agent Smith mengambil keuntungan dengan menampilkan iklan pada perangkat yang diinfeksi.
Sejauh ini, malware Agent Smith ditemukan pada perangkat Android yang tersebar di wilayah India dan beberapa negara Asia lainnya, seperti Pakistan dan Bangladesh.
Malware ini menjangkit 25 juta perangkat Android dan berhasil berhasil menyamar jadi 112 aplikasi.
Termasuk aplikasi populer di India seperti WhatsApp, ShareIt, Flipkart dan Truecaller.

Dikutip dari The Next Web, perangkat Android yang terinfeksi malware ini mayoritas adalah Android 5.0 Lollipop dan Android 6.0 Marshmellow.
Sebagian besar perangkat telah terinfeksi Agent Smith selama setidaknya dua bulan.
Saat ini, malware Agent Smith memang baru bisa mengeksploitasi perangkat Android milik pengguna dengan cara menampilkan iklan-iklan untuk mendulang keuntungan.
Namun para peneliti memperingatkan para pengguna Android, bahwa kemampuan malware ini bisa saja terus berkembang dan berpotensi merusak perangkat.
Para peneliti mengatkaan bahwa Agent Smith sudah muncul sejak Januari 2016.
Para peretas memanfaatkan halaman penyedia aplikasi Android, 9Apps untuk menyebarkan perangkat lunak jahat ini.