Kilas Balik
Aksi Jenderal TNI Benny Moerdani Nyaris Tewas Saat Pimpin Kopassus Melawan Belanda di Irian Barat
Aksi Jenderal TNI Benny Moerdani saat pimpin Kopassus di Irian Barat menyisakan pengalaman yang tak terlupakan baginya, karena ia nyaris tewas
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Aksi Jenderal TNI Benny Moerdani saat pimpin Kopassus di Irian Barat menyisakan pengalaman yang tak terlupakan baginya, karena ia nyaris tewas ditembak Belanda
Dikutip dari buku 'Benny Moerdani Yang Belum Terungkap' ,Tempo & PT Gramedia (2015), pengalaman Jenderal TNI Benny Moerdani nyaris tewas tertembak itu terjadi saat RPKAD (sekarang Kopassus) melancarkan Operasi Naga dalam rangka pembebasan Irian Barat
Perlu diketahui, operasi Naga yang dipimpin Jenderal TNI Benny Moerdani saat itu merupakan operasi militer yang mustahil
Hal ini karena pasukan yang pernah diterjunkan ke wilayah itu selalu hilang 100 persen.
• Teguran Maut Jenderal TNI Benny Moerdani Diabaikan oleh Soeharto, Endingnya Pak Harto Menyesal
• Pengalaman Jenderal TNI Hendropriyono di Kopassus Saat Melawan Komunis, Sampai Berdarah-darah

Namun, Benny Moerdani bersedia memimpin operasi tersebut meski pangkatnya saat itu masih belum cukup untuk memimpin unit kesatuan besar.
Pagi itu, Sabtu 23 Juni 1962 sebanyak 213 anggota pasukan diterjunkan untuk melancarkan Operasi Naga menggunakan tiga pesawat Hercules
Namun, penerjunan tersebut justru kacau balau karena mereka terjun ke Merauke tanpa tahu bagaimana kondisi medan disana.
Benny Moerdani berhasil terjun dan mengumpulkan pasukannya sebanyak 60 orang dengan peralatan komunikasi dan cadangan amunisi yang cukup.
Pada hari kedua setelah penerjunan, Benny Moerdani dibuat kaget setelah radio Australia menyiarkan soal adanya tiga pesawat Hercules yang menerjunkan pasukan di Merauke.

Bahkan, jumlah pasukan dan nama-nama pemimpinnya ikut disebut, termasuk Benny Moerdani.
Beberapa hari kemudian, pasukan Benny Moerdani diserang marinir Belanda yang menaiki dua perahu motor.
Benny Moerdani dan pasukan Operasi Naga berpindah-pindah serta bersembunyi di dalam hutan.
Serangan dua kapal motor ternyata hanya awal untuk Benny Moerdani dan pasukannya.
Seminggu kemudian, saat ia dan pasukan Operasi Naga sedang istirahat di Sungai Kumbai, Marinir Belanda kembali menyerbu.
Benny Moerdani tak pernah menduga bakal terjadi pertempuran jarak dekat saat itu. Benny Moerdani pun hampir tewas saat rompi rimbanya tertembak.
