Mendikbud Tanggapi Janji Sandiaga Uno yang Akan Menghapus Ujian Nasional

Mendikbud Muhadjir Effendy menanggapi janji Sandiaga Uno yang akan menghapus ujian nasional bila Prabowo-Sandi menang Pilpres.

Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Eben Haezer Panca
surya/m taufik
Menteri Pendidikan Muhadjir Effendy 

SURYA.co.id | SURABAYA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan bahwa Ujian Nasional boleh saja diganti dengan nama yang lain. 

Namun dia memastikan bahwa evaluasi belajar secara nasional adalah amanah UU. 

Hal ini ia ungkapkan menanggapai usulan akan dihapusnya UN oleh Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 2, Sandiaga Uno.

"Boleh pakai istilah all on boleh. Sejak dulu kan sudah tidak dipakai penentuan kelulusan," ungkapnya di sela Jambore Pandu Sekolah Model di LPMP Jatim, Rabu (20/3/2019).

Muhadjir menjelaskan, dengan pelaksanaan UN, Pemerintah ingin menggali motivasi intrinsik dari anak itu sendiri.

Selain juga ingin mengetahui kemampuan nyata dari anak yang tidak dipaksakan atau tidak dirangsang dengan berbagai macam iming-iming.

Kemendikbud juga ingin tahu peta sesungguhnya di lapangan. Untuk itu diciptakan 'treatment' mana yang belum baik harus diperbaiki.

"Sekarang sudah ditetapkan hasil MTK sehingga bisa dipetakan kualitas tiap daerah," ujarnya.

Dalam debat pilpres yang diikuti calon wapres, Minggu (17/3/2019), Sandiaga Uno mengusulkan akan menghapuskan ujian nasional dan menggantinya dengan metode penelusuran minat dan bakat, jika dia menang dalam Pilpres 2019.

Alasan usulan penghapusan UN tersebut antara lain karena kemampuan sekolah dalam menjalankan proses belajar tidak sama rata di setiap daerah di Tanah Air.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved