Berita Surabaya
Banyak SMK Tak Laku, Dindik Jatim Dorong Pengelola Sekolah Sosialisasikan Jurusan kepada Masyarakat
Sekolah dengan peminat yang minim hingga jumlah siswanya semakin menurun tiap tahunnya juga terjadi di lingkup Jawa Timur.
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Iksan Fauzi
SURYA.co.id | SURABAYA - Sekolah kejuruan selevel SMK Tak Laku. Jumlah peminatnya minim dan jumlah siswanya semakin menurun tiap tahunnya terjadi di lingkup Jawa Timur.
Hal ini diungkapkan Kepala Dindik Jatim, Saiful Rachman, Sabtu (9/2/2019). Menurutnya, sebagian SMK di wilayah pinggiran jumlah siswanya cukup minim.
Hanya saja jumlahnya hanya 10 persen dari seluruh SMK di Jatim.
"Ada memang sekolah seperti itu, biasanya eksistensi sekolah sudah diragukan masyarakat. Bisa jadi kepala sekolah tidak proaktif, kualitas dari yayasan tidak mendukung. Makanya kami juga terus membina yayasan terkait perkembangan sekolah-sekolah swasta yang biasanya minim peminat," urainya.
• 2.100 SMK Tak Laku, Ironisnya Pengangguran Banyak dari Lulusan Sekolah Kejuruan, Pemerintah Gagal?
• Puluhan Driver Ojol Serbu LBMM ITS Gara-gara Buka Layanan Service Bengkel Gratis
Menurutnya minimnya jumlah siswa dalam satu sekolah juga telah mendapat peringatan dari kementrian. Pasalnya jika jumlah siswa terlalu minim maka Data Pokok Pendidikan sekolah akan di warning dan tidak dapat menerima bantuan seperti BOS.
Sementara terkait jurusan di Jatim menurutnya telah dirumuskan dan disesuaikan dengan kebutuhan industri. Hanya saja butuh sosialisasi ke masyarakat terkait peluang kerjanya yang luas.
"Jurusan-jurusan yang sepi peminat tidak semuanya memang tidak ada prospelnya. Seperti jurusan bangunan yang sebenarnya prospeknya bagus. Kalau tidak ada tenaga SMK akan diisi tenaga luar jadinya,"ujarnya.
• Pendiri Banjarmasin Post Grup H Gusti (Pangeran) Rusdi Efendi AR Raih Lifetime Achievment Award 2019
• Emil Dardak Mulai Menyicil Jelang Pelantikan Gubernur-Wakil Gubernur Jatim Dampingi Khofifah
Jurusan yang sepi peminat juga telah dialihkan ke jurusan lain yang mungkin masih dianggap ramai seperti sipil, bangunan, dan lainnya. Tetapi jurusan ini tidak menarik siswa tapi sebenarnya peluang lulusannya masih besar.
"Seperti jurusan bangunan banyak dialihkan ke gambar bangunan padahal teknik bangunan banyak sekali peluangnya. Tapi banyak yang belum tahu,"pungkasnya.
Sementara itu, sepi peminat ternyata tak hanya terjadi di sekolah swasta. SMK Negeri juga sepi peminat seperti jurusan Dalang di SMKN 12 Surabaya yang beberapa tahun lalu siswanya hanya tujuh anak.
• Kota Tua Surabaya Berubah Jadi Cantik, Giliran Kya-Kya Kembang Jepun Diminta Dihidupkan Lagi
Birawa Sakti Pracihara, kepala SMKN 12 Surabaya mengungkapkan jurusan Dalang masih bertahan karena satu-satunya di Jatim. Dan pihak sekolah terus melakukan kerjasama dengan dalang di daerah untuk tempat magang.
"Disana mesti ada siswa tampil ndalang disaksikan warga di daerah, makanya orang daerah minat. Apalagi SMK tidak ada zonasi karena kami satu-satunya sekolah seni. Jadi secara bertahap siswa jurusan Dalang kami bertambah,"urainya.
2.100 SMK Tak Laku
Pendidikan vokasi merupakan salah satu program pemerintah untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia.
Pendidikan itu dimulai dari sekolah menengah kejuruan ( SMK), di sana pihak pengelola memberikan pilihan jurusan yang dibutuhkan industri dan memberi peluang kerja yang besar.