Sosok Aka, Penemu Durian J-Queen seharga Rp 14 Juta Per Butir di Tasikmalaya, Lulusan UII
Penemu durian J-Queen adalah anak muda lulusan Psikologi di Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta akrab dipanggil Aka.
Penulis: Arum Puspita | Editor: Iksan Fauzi
SURYA.co.id - Penemu durian J-Queen adalah anak muda lulusan Psikologi di Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta akrab dipanggil Aka.
Kini, durian J-Queen yang dijual seharga Rp 14 juta per buah di Tasikmalaya itu viral. Meski harganya terlampau mahal, namun durian jenis ini ternyata tetap laku diborong para penggemarnya.
Aka telah lama menggeluti dunia pertanian durian berjenis unggul dan menghasilkan durian varietas unggulan seperti durian J-Queen.
• Heboh Jenazah Pensiunan Guru di Aceh Masih Keluarkan Darah di Kepalanya, ini Penjelasan Pihak Medis
• Tak Hanya di Mojokerto, Tabloid Indonesia Barokah Juga Beredar di Sejumlah Masjid di Tuban
• Biodata Anisha Dasuki Moderator Debat Pilpres 2019 Putaran Kedua, Seorang Jurnalis & Presenter TV
• Durian J-Queen Dibanderol Rp 14 Juta Per Butir karena Sering Menang Kontes, Ini Keistimewaan Lainnya
Aka mengatakan, durian J-Queen seharga Rp 14 juta per buah itu memiliki sejumlah keunggulan. Durian J-Queen hasil beberapa perkawinan jenis durian unggulan di Indonesia.
Dilihat dari kasat mata sisi luar, durian ini memiliki bentuk bulatan sempurna dan terlihat enam garis jalur buah di dalamnya.

Setiap buah di dalamnya tidak ada yang lonjong dan berbentuk bulat dengan warna kuning emas.
Rasa dari durian ini cukup unik, yakni perpaduan rasa kacang dan mentega.
Juga, antara rasa pahit dan manis khas duriannya seimbang, menjadi ciri khas durian berharga mahal tersebut.
"Durian J-Queen ini pun berbuah di pohonnya tiga tahun sekali. Setiap pohonnya hanya berbuah paling banyak 20 butir. Pohon durian ini hanya saya yang punya dan tak diperjualbelikan bibitnya selama ini," kata Aka dikutip dari Kompas.com artikel 'Ini Alasan Durian J-Queen Dijual Rp 14 Juta per Buah', Sabtu (26/1/2019).
Selama ini, Aka memiliki kebun durian di berbagai daerah di Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Aka m

engaku menekuni pertanian durian karena merupakan buah unggulan ciri khas Indonesia.
Selama ini ia berupaya meningkatkan kesejahteraan para petani durian dengan menghasilkan durian berkualitas dan bermutu tinggi.
"Niat saya ingin meningkatkan kesejahteraan para petani dengan menciptakan durian unggulan.
Saya selama ini memiliki kebun durian di Kendal, Pekalongan, Banyumas, Pangandaran, dan Gunung Tanjung, Manonjaya, Tasikmalaya," ujar dia.