Pilpres 2019
Prabowo Sebut Klaten Diserbu Beras Impor, Bupati Klaten : Januari 2019 Surplus Beras 131.188 Ton
Capres Prabowo Subianto menyinggung Kabupaten Klaten diserbu beras impor saat masa panen membuat petani menjerit.
SURYA.co.id | SOLO - Capres Prabowo Subianto menyinggung Kabupaten Klaten diserbu beras impor saat masa panen membuat petani menjerit.
Hal itu salah satu materi yang disampaikan Prabowo saat berpidato bertema Indonesia Menang di JCC-Jakarta, Senin (14/1/2019).
Sontak, pernyataan Capres nomor urut 02 itu mendapat tanggapan dari petani, pengusaha penggilingan beras, hingga Bupati Klaten Hj Sri Mulyani.
Menanggapi pernyataan Prabowo tersebut, Bupati Klaten Hj Sri Mulyani menegaskan, tidak ada serbuan beras impor di Kabupaten Klaten.
• Prabowo-Sandi Siapkan Materi Debat Pilpres 2019 di Hambalang, Bagaimana Jokowi-Maruf Amin?
• Jokowi Simulasi 3 Hal Ini Jelang Debat Pilpres 2019, Dibantu Tina Talisa dan Rizal Mallarangeng
• Hati Vanessa Angel Campur Aduk, Tertekan dan Trauma Usai Jadi Tersangka Prostitusi Online
• Video dan Foto Hot Vanessa Angel Dikirimkan ke Mucikari Siska Minta Dicarikan Pelanggan
Bahkan di Kabupaten Klaten sampai Januari 2019 masih surplus beras sebanyak 131.188 ton, karena selama ini Klaten dikenal sebagai lumbung beras nasional.
Menurut rilis yang diterima TribunSolo.com (grup SURYA.co.id), pernyataan itu disampaikan Bupati Klaten Hj Sri Mulyani saat meninjau penggilingan padi milik warga Desa Kepanjen, Kecamatan Delanggu, Klaten, Harjono, pada Rabu, (16/1/2019) siang.
Menurut Sri Mulyani, sejauh ini tidak ditemukan adanya serbuan beras impor di Kabupaten Klaten.
• Vanessa Angel Terancam Dipenjara 6 Tahun karena Diduga Langgar UU ITE
• Dimas Kanjeng Mantu - Keluar Penjara Dikawal 280 Polisi, Ratusan Pengikut Setia Hadir
Selain itu juga tidak ada petani di Klaten yang resah karena beras impor.
"Luas panen padi di Klaten seluas 74.372 hektar dengan produktivitas 5,8 ton per hektar," ujar Sri Mulyani Rabu, (16/1/2019) siang.
"Kemudian produksi gabah di Klaten sampai Januari 2019 sebanyak 431.359 ton atau setara 259.291 ton beras dan untuk kunsumsi beras rakyat Klaten 125.103 ton," tambahnya.
Sedangkan untuk harga gabah di tingkat petani Rp 5.600 sampai Rp 5.700 per kilogram dan harga gabah pembelian pemerintah Rp 4.600 per kilogram.
Harga beras premium Rp 10.300 per kilogram dan harga beras medium Rp 9.600 per kilogram, sehingga harga beras di Klaten tidak anjlok namun juga terjangkau masyarakat.
Petani tak rugi
Seorang pengusaha penggilingan padi di Desa Kepanjen, Kecamatan Delanggu, Harjono mengatakan di Klaten tidak ada serbuan beras impor dari luar negeri.
"Karena harga beras masih stabil dan petani tidak merasa dirugikan dengan harga beras tersebut," kata Harjono.
"Dengan harga beras saat ini juga masih terjangkau oleh masyarakat," imbuhnya.
Harjono yang kini juga sebagai Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Tani Makmur Desa Kepanjen, Kecamatan Delanggu menyatakan, kalau beras impor di Klaten tidak ada.
Yang ada adalah para tengkulak atau penebas padi dari kabupaten lain masuk di Klaten.
Namun para pengusaha padi di Klaten selama ini juga mampu membeli harga padi atau gabah petani sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.