Berita Malang Raya

Kemacetan di Kota Malang Makin Parah, Pengamat Tranportasi : Rp 20 Miliar Terbuang Sia-sia

Pengamat transportasi menyebut kemacetan di Kota Malang sudah masuk kategori merah.

Penulis: Benni Indo | Editor: Titis Jati Permata
surya/hayu yudha prabowo
Ratusan kendaraan terjebak kemacetan keluar Kota Malang di Jalan Ahmad Yani, Kota Malang, Kamis (27/12/2018). Meningkatnya volume kendaraan saat musim liburan sekolah serta Natal dan Tahun Baru 2019 membuat akses jalan keluar Kota Malang macet. 

SURYA.co.id | MALANG - Kemacetan di Kota Malang dari waktu ke waktu semakin parah.

Pengamat transportasi asal Universitas Brawijaya Ludfi Djakfar Phd mengatakan, kemacetan di Kota Malang sudah masuk kategori merah.

“Bahwa memang kondisi kinerja lalu lintas di Kota Malang pada taraf mau merah. Kalau diistilahkan, hijau, kuning, sudah lebih dari kuning.

Tidak hanya liburan, hari biasa sudh macet. Harus ada sesuatu yang dibenahi,” ujar Ludfi saat dihubungi SURYA.co.id melalui sambungan telepon, Selasa (1/1/2019).

Apalagi dengan terbukanya jalur tol nanti.

Diprediksi, kemacetan di Kota Malang semakin meningkat.

Awan Menyerupai Gelombang Tsunami di Makassar ternyata Sangat Berbahaya, Ini Penjelasan BMKG

4 Fakta Pramugari Kepresidenan Jokowi, Selain Cantik Harus Jago Menembak dan Bela Diri

Alasan Risma Tak Hidupkan Air Mancur Menari di Jembatan Surabaya pada Malam Tahun Baru 2019

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini : Jadi Lurah Jangan Neko-neko

Kronologi Baku Tembak Polisi & Kelompok Sipil Bersenjata di Sulawesi Tengah, 2 Anggota Polisi Tewas

Jalur tol menurut Ludfi bukan untuk memperbaiki kinerja transportasi di Kota Malang, justru Kota Malang hanya menjadi tempat penampungan masuknya kendaraan dari luar kota, khususnya Kota Surabaya.

“Yang perlu dipahami tol bukan untuk memperbaiki kinerja Kota Malang. Tapi menuju Kota Malang. Malang hanya tempat penampungan.

Artinya kemudian, adanya jarignan jalan tol ini justru harus diantisipasi karena gulanya tambah banyak di Kota Malang.

Semut luar biasa akan masuk ke Kota Malang sebagai tempat wisata, pendidikan, maka akan menjadi lebih padat,” jelasnya.

Hal itu menjadi tantangan tersendiri bagi Kota Malang.

Jika bisa diatur dengan baik, justru akan memunculkan keuntungan bagi masyarakat Kota Malang.

Khususnya disektor perekonomian. Namun hal sebaliknya juga mengancam jika tidak diatur dengan baik.

Kata Ludfi, berdasarkan hasil studi yang pernah ia lakukan. Ketika kemacetan terjadi di sepanjang Jl Borobudur hingga Jl Sukarno-Hatta, ada Rp 20 miliar yang terbuang sia-sia per tahunnya.

Kemacetan menimbulkan kerugian yang tidak terasa.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved