Kelompok Kriminal Sipil Bersenjata di Papua Tantang TNI dan POLRI Memasuki Medan Perang

Ia juga mengungkapkan bahwa yang ia serang bukanlah warga sipil, mereka hanya akan menyerang anggota TNI

Editor: Cak Sur
youtube
Kelompok Kriminal Sipil Bersenjata (KKSB) 

SURYA.co.id - Melalui akun Facebook Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), Kelompok Kriminal Sipil Bersenjata (KKSB) memberikan pernyataan atas pembantaian puluhan pekerja PT Istaka Karya.

di akun tersebut, Makodap III Ndugama Egianus Kogeya menyatakan bertanggung jawab terhadap penyerangan sipur pekerja jembatan Kali Aworak, Kali Yigi dan Pos TNI Distrik Mbua melalui komandan operasinya.

Aparat Baku Tembak dengan Pemberontak Saat Evakuasi 16 Jenazah di Puncak Kabo Papua

VIDEO - Kelompok Bersenjata di Papua Semakin Berani, Pos TNI Juga Diserang dan 1 Prajurit Meninggal

Helikopter TNI Ditembaki Kelompok Bersenjata di Papua Saat Evakuasi Jenazah Serda Handoko

Dilansir dari Tribun Video, mereka juga mengatakan bahwa sejak Minggu (2/12/2018), di bawah pimpinan Komandan operasi Pemne Kogeya telah lakukan oprasi di kali Aworak, Kali Yigi dengan sasaran operasi Anggota SIPUR Jembatan Kali Aworak, Kali Yigi Pos TNI Distrik Mbua.

Dalam pernyataannya tersebut juga, TPNPB KODAP III Ndugama menyatakan telah lama mengidentifikasi pekerja sebelum serangan terjadi.

Pemne Kogeya selaku komandan operasi KODAP III Ndugama mengungkapkan, bahwa lebih dari tiga bulan telah melakukan pamantauan dan patroli terhadap pekerja Jembatan Kali Aworak, Kali Yigi dan Pos Mbua.

Mereka sudah secara lengkap mempelajari Pekerja di kali Aworak, Kali Yigi Pos TNI Distrik Mbua adalah satu kesatuan.

Kelompok tersebut mengira bahwa bahwa orang-orang yang bekerja di Kali Aworak dan Kali Yogi adalah murni Anggota TNI, sedangkan Pos Mbua adalah pos resmi yang berfungsi sebagai pos kontrol.

"Karena kami Tahu bahwa yang berkerja selama ini untuk jalan Trans dan jembatan-jembatan yang ada sepanjang Jalan Habema Juguru Kenyam Batas Batu adalah murni Anggota TNI (SIPUR)," ujar Pemne Kogeya.

Menurutnya serangan yang menewaskan puluhan pekerja tersebut tidaklah salah.

Ia juga mengungkapkan bahwa yang ia serang bukanlah warga sipil, mereka hanya akan menyerang anggota TNI.

"Sasaran serangan kami tidak salah, kami tahu mana Pekerja Sipil atau Tukang Biasa dan Mana Pekerja Anggota TNI (SIPUR). Walaupun mereka berpakaian sipil atau preman. Kami juga siap bertanggung jawab terhadap penyerangan POS TNI Distrik Mbua," ungkap Pemne Kogeya.

Dalam postingan lainnya, mereka juga mengatakan bahwa sasaran da target TPNPB adalah militer Indonesia yakni, TNI, POLRI, anggota dari Badan Intelejen Negara (BIN), dan gedung-gedung pemerintah Indonesia di Papua

Perusahaan milik asing dan pemerintah Indonesia di Papua diantaranya pertambangan emas, gas bumi/minyak, loging kayu, kelapa sawit, gedung bangunan pasar umum, gedung bank, pekerja jalan trans yang merupakan anggota TNI satuan Densipur, pesta demokrasi Indonesia atau Pemilu, pejabat birokrat Papua pro Indonesia, dan pejabat pemerintah orang bukan penduduk pribumi Papua.

Mereka bahkan secara gamblang berharap agar TNI dan POLRI memasuki medan perang, namun secara bersamaan juga mengimbau agar sama-sama tak menyerang warga sipil.

Seperti dilansir Tribun Video dari Kompas.com, banyak saat tim evakuasi aparat penegak hukum hendak memasuki Puncak Kabo, kelompok separatis melakukan serangan sekitar pukul 11.00 WIT pada Rabu (5/12/2018).

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved