UPDATE Tragedi Viaduk Jl Pahlawan Surabaya - Sahluki Berlinang Air Mata di Depan Jasad Anaknya
Tragedi terjadi saat pagelaran drama kolosal 'Surabaya Membara' yang digelar di Jl Pahlawan, Surabaya, Jumat (9/11/2018) malam.
Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Musahadah
SURYA.co.id | SURABAYA - Tragedi terjadi saat pagelaran drama kolosal 'Surabaya Membara' yang digelar di Jl Pahlawan, Surabaya, Jumat (9/11/2018) malam.
Tiga orang tewas dan sejumlah lainnya luka akibat saling dorong dan tertabrak kereta yang melintas di viaduk Jl Pahlawan.
Korban tewas dan terluka tersebar di tiga rumah sakit, yakni RSUD Dr Soewandie, RSUD Dr Soetomo dan Rumah Sakit PHC Surabaya.
Satu dari tiga orang yang tewas kondisinya mengenaskan akibat terlindas kereta rute Sidoarjo-Pasar Turi yang melintas.
Hingga kini, identitas korban belum diketahui karena saat dievakuasi, tidak ditemukan kartu identitas yang dibawanya.
Baca: Tak Kunjung Pulang, Ayah Korban Tragedi Viaduk Ini Temukan Anaknya Tak Bernyawa di RSUD Dr Soetomo
Baca: Detik-detik Tragedi Penonton Surabaya Membara Ditabrak Kereta Api di Viaduk Jl Pahlawan
Baca: VIDEO Detik-detik Penonton Surabaya Membara Terlindas Kereta Api, Begini Kronologinya
Sementara satu korban tewas lainnya bernama Erikawati (9) pelajar kelas III SD.
Jenazah korban yang beralamat di Jl Kalimas Barat Surabaya ini akan dibawa ke ke Rumah Duka di Bangkalan Madura.
Sahluki (41) ayah korban mengatakan rencananya jenazah Erikawati (9) akan dibawa ke rumah duka di Parseh, Kecamatan Socah Kabupaten Bangkalan, Madura.
"Ini atas permintaan kakeknya," kata dia.
Sedangkan ibu Erikawati kini masih dirawat di rumah sakit PHC Jl Perak Surabaya. Dia juga menjadi salah satu korban dan kondisinya patah tulang.
Sahluki (41) tampak berlinang air mata di hadapan jenazah Erikawati (9).
Pandangan Sahluki sendu melihat jenazah Erikawati yang ditutup kain itu. Dia pasrah terkait musibah yang merenggut nyawa putri kedua itu.
Sahluki menceritakan detik-detik insiden ketika Kereta Api melintas di viaduk Jl Pahlawan.
Saat itu, dia bersama istrinya Liana (37) dan Erikawati menonton Surabaya Membara dari atas viaduk.
Tiba-tiba kereta api dari arah Stasiun Gubeng menuju ke Stasiun Pasar Turi melintas di perlintasan viaduk sekitar pukul 19.45 WIB.
Lokomotif kereta api melaju pelan melintas di samping kerumunan orang.
Viaduk didesain khusus sebagai jembatan rel perlintasan hanya menyisakan sedikit jarak dengan gerbong Kereta Api.
Hal itulah membuat banyaknya orang yang berada di tempat itu takut tersenggol gerbong kereta api sehingga memicu kepanikan yang berujung saling dorong.
Akibatnya, ketiganya sempat terjungkal di dekat rel perlintasan disaat Kereta Api melintas. Sehingga, tubuh mungil Erikawati terlepas dari pegangan ibunya.
Korban Erikawati sempat terseret gerbong Kereta Api.
"Saya dan ibunya jatuh, putri saya tergeser (terseret) kereta api," ungkapnya di kamar jenazah RSUD dr Soetomo, Sabtu (10/11/2018).
Sahluki mengatakan melihat istri dan anaknya terbaring di samping rel perlintasan Kereta Api.
Musibah itu membuat putrinya meninggal karena luka parah.
Sedangkan, istrinya Liana menderita patah kaki saat ini dirawat di Rumah Sakit PHC Surabaya.
"Saya tidak luka, istri terluka tapi selamat, putri saya meninggal," ungkapnya.
Ditambahkannya, jenazah putrinya akan disemayamkan di Parseh, Kecamatan Socah Kabupaten Bangkalan, Madura.
Pemprov memfasilitasi mobil Ambulans untuk membawa jenazah ke rumah duka.
"Atas permintaan kakeknya jenazah dikebumikan di kampung halaman," tutupnya.

Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Rudi Setiawan menjelaskan, kejadian itu bermula saat para korban memadati viaduk untuk menonton acara yang berada di depan kantor Gubernur di Tugu Pahlawan.
Kejadian terjadi sekitar pukul 19.45 WIB, melintas Kereta Api barang dari Sidoarjo, Stasiun Gubeng menuju ke Stasiun Pasar Turi.
Melihat dari tayangan video amatir, Kereta Api barang itu melaju pelan.
"Di dekat perlintasan ada sejumlah orang," ujarnya.
Rudi mengatakan, kereta api lewat sedangkan kondisi viaduk sempit.
Diduga karena penonton panik, maka terjadilah kecelakaan itu.
"Acara tetap dilanjutkan karena sudah mau selesai," ujarnya.

Lokasi acara dari tempat kejadian berada cukup jauh sekitar 500 meter.
"Olah TKP sudah dilakukan dan saat ini Tim INAFIS masih melakulan proses identifikasi terhadap korban meninggal," jelasnya.
Kenapa pengunjung melihat acara (Surabaya Membara) dari viaduk?
Rudi mengatakan dari keterangan saksi menyebutkan alasan melihat acara dari atas di viaduk lebih bagus viewnya daripada di bawah.
Namun hal itu tidak bisa dibenarkan karena viaduk merupakan perlintasan rel kereta api yang sangat membahayakan.
"Apalagi kondisi viaduk sempit sehingga apabila ada kereta api melintas sangat berbahaya," pungkasnya.

Berikut daftar lengkap korban tragedi Surabaya Membara
Korban di RSUD Dr M Soewandhie :
1. Korban
Nama : Ahmad Komaruddin
Usia : 17 Tahun
Alamat : Kendung Indah 4/1
RT. RW.
Kelurahan
Kecamatan
Kondisi : Tangan kanan tidak bisa digerakkan dan luka lecet pada kaki
2. Korban
Nama : Rakhmat Atung
Usia : 16 Tahun
Alamat : Kendung Indah 1-B/3
RT. RW.
Kelurahan
Kecamatan
Kondisi : indikasi patah tulang pada tangan kiri
3. Korban
Nama : Rozak Alepratama
Usia : 17 Tahun
Alamat : UKA 18-A/6
RT. RW.
Kelurahan
Kecamatan
Kondisi :
4. Korban
Nama : Yunus Sofa
Usia : 53 Tahun
Alamat : Kedinding Tengah 4-D/34
RT. RW.
Kelurahan
Kecamatan
Kondisi : Merasa sakit dibagian perut
5. Korban
Nama : Rohman Saputra
Usia : 15 Tahun
Alamat : Dupak Bangunsari 1/2
RT. RW.
Kelurahan
Kecamatan
Kondisi : Indikasi patah tulang pada kaki kanan
6. Korban
Nama : Suci Anggraeni
Usia : 18 Tahun
Alamat : Simo Mulyo Baru 6J/10
RT. RW.
Kelurahan
Kecamatan
Kondisi : Sesak napas
Keterangan : Sudah boleh pulang
7. Korban
Nama : Mr. X
Kondisi : MD
8. Korban
Nama : Fajar
Usia : 13 Tahun
Alamat : JL.Simokerto 1/85B
RT. RW.
Kelurahan
Kecamatan
Kondisi : Indikasi patah tulang pada tangan kanan
9. Korban
Nama : Syaiqul
Usia : 13 Tahun
Alamat : JL. Greges Barat Gg. Dalam
RT. RW.
Kelurahan
Kecamatan
Kondisi : Indikasi Cidera Leher
10. Korban
Nama : iQbaL(peserta Surabaya membara)
Usia : 31 Tahun
Alamat : Kejawanan Loro 2/19
RT.RW.
Kelurahan
Kecamatan
Kondisi : sesak nafas
11. Korban
Nama : Risma Safitra
Usia : 18 Tahun
Alamat : JL. Platuk Donomulyo 1/D
RT. RW.
Kelurahan
Kecamatan
Kondisi : Sesak Nafas
12. Korban
Nama : Rafi Syahri Surahman
Usia : 12 Tahun
Alamat : JL. Ikan Kerapuh Gg. 3/14
RT. RW.
Kelurahan
Kecamatan
Kondisi : Luka ringan lengan
13. Korban
Nama : Yoga Revangga
Alamat : Sumber Wuluh
RT.02 RW.01
Kecamatan Dawar Blandong
Kabupaten Mojokerto
Kondisi : Hanya shock
Keterangan : Sudah didampingi rekan2nya
Korban di IGD RSUD Dr Soetomo
Korban ke 1
Nama : Radian Permadin
Usia : 16 Tahun
Alamat :Wonokesumo Bhakti Gg 1 no 19
Rt/Rw : 11/11
Kel. Wonokusumo
Kec. Semampir
Keluhan : Nyeri di tangan kiri & nyeri di Kaki sebelah kanan
Keterangan : Keluarga sudah mendampingi di IGD Soetomo
Korban ke 2
Nama : Masanah
Usia : 48 Tahun
Alamat : Kedinding Tengah 4 D No 34
Rt/Rw : 02/02
Kel. Tanahkali Kedinding
Kec . Kenjeran
Keluhan : Sobek di pipi sebelah kiri, nyeri di kak sebelah kiri
Keterangan : Keluarga sudah dihubungi
Korban ke 3
Nama : Ahmad Nur Aziz
Usia : 19 Tahun
Alamat : Karang Empat 9/28
Rt/Rw :05/07
Kel. Ploso
Kec. Tambaksari
Keluhan : nyeri di lengan kiri
Keterangan : Sudah didampingi oleh keluarganya
Korban ke 4
Masih di ruang rontgen RSUD Dr Soetomo
Identitas korban berada di Kamar Jenazah RSUD Dr Soetomo
Korban MD 5
Nama : Erikawati
Usia : 9 tahun
Alamat : Jl. Kalimas Barat No. 61 Surabaya
Kondisi : Meninggal Dunia
Korban MD 6
Nama :
Usia :
Alamat :
Identitas Korban Luka di RS PHC :
1.Nama : Lim Aldi Teguh Sahputra
Usia : 19 Tahun
Alamat : Tuwowo Rejo 3 no 23
Rt/Rw 04/04
Kel Kapas Madya
Kec Tambaksari
Mengeluh sakit bagian tangan kanan, sobek di bagian dagu, parut di siku kiri, sobek lutut kanan
2.Nama : Miftahul Qaromah
Usia : 18 Tahun
Alamat : Kenjeran 86 DKA
RT/RW 06/01
Kel Kapasan
Kec Simokerto
Mengalami luka sobek di bagian dagu, dislokasi pada bagian leher
3.Nama : Liana
Usia : 37 Tahun
Alamat : Kalimas Barat 4/61 Rt/Rw:06/09
Kel krembangan Utara
Kec Pabean cantikan
Mengeluh sakit bagian telapak kaki kiri, dan mengalami shock