Berita Lamongan
Gelar Seminar Bahaya HTI, Kapolres Lamongan : HTI Picu Kerusuhan di Mana-mana juga di Negara Lain
Kapolres Lamongan AKBP Feby DP Hutagalung menguraikan, HTI telah memicu kerusuhan di mana-mana, bahkan di beberapa negara lain.
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Iksan Fauzi
SURYA.co.id | LAMONGAN - Meski sudah resmi dibubarkan, nama Hizbut Tahrir Indonesia ( HTI) masih menjadi perhatian banyak pihak.
Tak terkecuali, Polres Lamongan, Jawa Timur juga konsen untuk berbicara tentang bahaya HTI.
Langkah riil Polres Lamongan itu diwujudkan dengan menggelar seminar dan sosialisasi bahaya HTI terhadap keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) Jum'at (2/11) siang di Gedung Olahraga Unisla.
Baca: BREAKING NEWS - Aniaya Mantan Kekasih, Pemain Persela Saddil Ramdani Ditetapkan Tersangka
Baca: Ada Ajakan Nikah yang Ditolak di Kasus Penganiayaan yang Menjerat Pemain Persela Saddil Ramdani
Baca: Kronologi Penganiayaan Saddil Ramdani pada Mantan Kekasih, Bermula dari iPhone 7 yang Direbut
Seminar siang tadi, diselenggarakan bersama Universitas Islam Lamongan (Unisla) Lamongan.
Kapolres Lamongan AKBP Feby DP Hutagalung menguraikan, HTI telah memicu kerusuhan di mana- mana, bahkan tidak hanya di Indonesia, tetapi di beberapa negara lain.
Mereka dengan tega membunuh saudara sesama Muslim dengan alasan yang mereka benarkan.
Baca: Prabowo Digambarkan sebagai Sosok Pemarah di Video saat di Ponorogo, Ini Tanggapan Dahnil Anzar
Baca: Prabowo Ziarah di Makam Sunan Ampel karena Imbauan Kiai Khos di Jawa Timur
Baca: Gus Irfan Gabung, Basuki Babussalam : Magnet bagi Nahdliyin Menangkan Prabowo-Sandi di Jatim
"Kita semua mempunyai tanggung jawab yang sama untuk mengikis habis bahaya HTI," katanya.
Makanya, harus memberikan pemahaman pada masyarakat terkait hal tersebut agar faham HTI tidak semakin meluas.
Feby menambahkan, tujuan utama kegiatan seminar adalah sebagai upaya untuk menangkal dan menghapus paham HTI di Lamongan.
Baca: Presiden Jokowi Tegaskan Dana Kelurahan Rp 3 Triliun untuk Kurangi Kemiskinan di Perkotaan
"Sudah jelas HTI ingin mengubah dasar dan sistem negara di Indonesia," katanya.
Sampai saat ini, Lamongan masih kondusif dan tidak begitu signifikan perkembangannya, meskipun masih ada informasi beberapa masyarakat yang terlibat.
Acara itu juga dihadiri mantan aktivis HTI, yakni Dr Ainur Rofiq Al Amin.
Di forum seminar itu, Ainur Rofiq Al Amin mengajak masyarakat untuk cerdas menerima informasi melalui media sosial, karena saat ini di media sosial banyak orang yang berlagak pintar, namun komentarnya tidak rasional.
Jangan bermedsos terlalu gila, diskusi tidak rasional, seakan akan paling mengetahuinnya.
Namun ketika di tantang ketemu langsung tidak ada yang berani.