Aksi Bela Tauhid 211 Jumat 2 November Dianggap Kurang Relevan. Ini Penjelasan Menko Polhukam Wiranto
Rencana aksi unjuk rasa yang digalang oleh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama ( GNPF-Ulama) dianggap kurang relevan.
SURYA.co.id | JAKARTA - Rencana aksi unjuk rasa bela Tauhid 211 yang digalang oleh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama ( GNPF-Ulama) dianggap kurang relevan.
Sebab, aksi yang digelar besok, Jumat (2/11/2018) itu masih dalam suasana duka setelah pesawat Lion Air jatuh.
Hingga saat ini, Basarnas masih melakukan pencarian korban maupun badan pesawat yang jatuh pada Senin (29/10/2018).
Baca: Besok, GNPF Aksi Bela Tauhid 211 di Tengah Duka Pesawat Lion Air Jatuh. Ini Kata Wakapolri
Hal itu diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan HAM, Wiranto.
Bahkan, Wiranto menegaskan, aksi 211 yang dilakukan besok Jumat (2/11/2018) untuk memprotes pembakaran bendera di Garut, Jawa Barat sudah kurang relevan.
Pernyataan itu ditujukan bagi tuntutan massa yang sudah disampaikan pada Jumat (26/10/2018) pekan lalu untuk mengusut tuntas pelaku pembakaran melalui jalur hukum.
Menurut Wiranto, polisi telah sungguh-sungguh menindaklanjuti peristiwa pembakaran itu di ranah hukum.
“Pelaksanaan aksi unjuk rasa dalam konteks ini (hukum) sudah kurang relevan, kenapa, karena polisi sudah secara sungguh-sungguh menegakkan hukum, polisi sudah tetapkan tersangka, sudah tentukan pasal-pasalnya, dan berkas akan segera diserahkan ke pengadilan, semua sudah transparan dan cepat sesuai tuntutan masyarakat,” ungkapnya saat ditemui di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Kamis (1/11/2018).
Wiranto juga mengatakan kurang relevan karena semua tokoh agam mengedepankan penyelesaian secara musyawarah terhadap kasus tersebut.
“Tokoh agama, pimpinan organisasi Islam, ulama mangatakan agar mengedepankan musyawarah untuk selesaikan masalah itu, untuk kebaikan sesama umat Islam, sesama bangsa Indonesia, mencari kebenaran, dan pernyataan mereka adalah menyerahkan sepenuhnya kepada hukum,” imbuh Wiranto.
Mantan Panglima TNI itu juga mengatakan, tuntutan masyarakat sudah dipenuhi dengan cara pelaku dan organisasi tempat mereka bernaung sudah meminta maaf.
“Pelaku sudah minta maaf, begitu pula dengan induk organisasinya, bahkan pelaku sampi diberi sanksi, tuntutan masyarakat sudah dipenuhi,” tegasnya.
Sebelumnya GNPF-Ulama mengajak umat Islam melakukan aksi unjuk rasa bela Tauhid 211 besok untuk menuntut pembubaran Banser NU, di mana beberapa anggotanya diketahui melakukan pembakaran bendera di Garut tersebut.