Cerita Haru saat TKI Tuti Tursilawati Bertemu Ibunya sebelum Dihukum Pancung, Dapat Perlakuan Beda
Keluarga TKI asal Majalengka yang dihukum mati pemerintah Arab Saudi, Tuti Tursilawati sempat memiliki harapan anaknya bakal bebas.
SURYA.CO.ID - Keluarga TKI asal Majalengka yang dihukum mati pemerintah Arab Saudi, Tuti Tursilawati sempat memiliki harapan anaknya bakal bebas.
Hal itu setelah ibunda Tuti, Iti Sarniti, mengunjunginya di Arab Saudi pada Mei 2018 silam.
Dalam kunjungan itu, Iti didampingi pihak Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan keluarga Eti Thoyib yang juga terancam hukuman mati.
Kunjungan Mei lalu merupakan kunjungan ketiga, di mana sebelumnya dilakukan pada tahun 2010 dan 2012.
Saat melakukan kunjungan pada Mei itu, Pemerintah Arab Saudi memberi perlakuan yang berbeda.
Iti diperbolehkan mengobrol dengan Tuti hingga 1,5 jam.
Mereka bahkan sempat berfoto-foto.
Baca: Ibu Tuti Tursilawati: Dia Korban Perkosaan, Mengapa Dihukum Mati?
Hal ini berbeda dengan perlakuan dalam kunjungan sebelumnya di mana biasanya hanya diperbolehkan menjenguk selama 10 menit.
Perlakuan yang beda dari pemerintah Arab Saudi ini membuat Iti memiliki harapan anaknya bakal bisa berkumpul lagi bersama keluarganya.
Hal itu diucapkan Iti saat dikunjungi aktivis MIgrant Care, Melanie Subono sepertii yang ditulis melanie di akun Facebook-nya.
"BULAN LALU, saat gue di RUMAH DIA , ibunya nanya ...
“ Kemarin lebaran pas Jenguk Tuti, tumben Boleh lama , boleh bawa makanan, boleh foto foto malah .... ITU TANDA TANDA BAGUS MAU BEBAS PASTI YA MBA MEL? “
Gue cuma ngangguk sopan.
Pagi ini dikabari bahwa KEMARIN , SENIN PAGI ...... Tuti Menjalani QISHASH .....
alias, DIPANCUNG. Tanpa Pemberitahuan.......