Berita Surabaya
Mengintip Cara Kerja CCTV Pendeteksi Wajah di Terminal Purabaya yang Bisa Dipakai Memburu Buronan
Terminal Purabaya telah memasang CCTV pendeteksi wajah yang bisa dipakai untuk memburu buronan. Seperti apa cara kerjanya?
Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Eben Haezer Panca
SURYA.co.id | SURABAYA - Sinyal tiba-tiba berbunyi saat seorang melintas. Notifikasi di layar monitor terlihat saat wajah salah seorang ter-capture. Bersamaan itu pula, petugas langsung memusatkan perhatian pada sosok ini.
Demikian gambaran cara kerja CCTV pendeteksi wajah yang sudah dioperasikan di Terminal Purabaya dan tengah dikembangkan di Kota Surabaya.
Nantinya hasil deteksi wajah itu akan terintegrasi dengan pusat Command center 112 di gedung Siola.
"Wajah sosok itu bunyi karena dia yang selama ini dicari (bisa pelaku DPO atau orang hilang). Kami sudah menyimpan foto orang ini sehingga otomatis saat melintas dan terdeteksi, kamera CCTV akan berbunyi," terang Harlan Satria, Petugas di Ruang CCTV pendeteksi wajah di Terminal Purabaya saat ditemui Surya, Minggu (14/10/2018).
Operator CCTV pengenal wajah di Terminal Purabaya ini mengatur agar apabila ada sosok yang dicari yang wajahnya tertangkap kamera, ada suara peringatan di ruang kontrol.
Deteksi wajah ini memiliki tingkat akurasi antara 70 persen hingga 100 persen.
"Kami contohkan Agus, sosok cleaning service ini. Itu diumpamakan dia adalah pelaku. Kami sebelumnya sudah menyimpan foto Agus sehingga hasil capture di monitor menimbulkan bunyi," urai Harlan sambil menunjukkan layar monitor.
Baca: Perut Kram Saat Mengemudi, Ibu Hamil asal Surabaya Tabrak Tujuh Motor Parkir di Sidoarjo
Detik itu juga foto hasil capture dengan foto lama tersanding. Karena sangat identik dan persis itulah, sistem menunjukkannya dengan bunyi. Untuk memastikan sekali lagi, Harlan pun memutar kembali video utuh melalui CCTV. Mulai sosok Agus masuk terminal Purabaya hingga persis di atas tangga eskalalator ter-capture.
Di terminal ini ada 16 titik yang diawasi CCTV pendeteksi wajah. Sebab terminal besar ini sangat rentan dengan aksi kejahatan. Mulai copet hingga calo sehingga sangat tepat jika dipasang CCTV pengenal wajah. Selain banyak pula pelaku kriminal bisa jadi melintas di terminal untuk keluar kota.
Saat ada bunyi itu, petugas akan fokus pada hasil capture foto tadi. Hasil foto yang identik itu bisa langsung disampaikan ke Petugas Polisi jika dia adalah DPO. Atau bisa juga jika petugas menunggu di ruang CCTV bisa langsung mencegat dan mengamankan pelaku DPO yang dicari tersebut.
Namun tidak semua orang bisa masuk ke Ruang CCTV pendeteksi wajah itu. Saat Surya berkunjung ke ruangan ini, tampak dua operator siaga. Mereka menjaga betul agar sistem tetap berjalan maksimal karena mulai pagi, siang, malam hingga pagi lagi CCTV terus meng-capture wajah penumpang.
Dalam sekali sorot, kamera CCTV bisa menyimpan wajah puluhan orang. Akurasinya juga terjaga. Bahkan saat berdesakan pun wajah satu per satu yang melintas akan terekam dan tercapture. Jika tak tercapture di tangga eskalator bisa tercapture di ruang tunggu atau ruang lain.
Baca: Gudang Kayu Jati di Cerme Gresik Mendadak Terbakar. Apa Pemicunya?
Ada 16 titik atau ruang yang bisa mengcapture setiap penumpang. Semua CCTV itu tersambung melalui sistem online sehingga terhubung di ruang CCTV. "Kami bekerja 24 jam," kata Harlan.
Ada empat operator di ruangan CCTV pendeteksi wajah Terminal Purabaya. Mereka bekerja shift sehingga tak boleh ruangan itu kosong. Sebanyak delapan monitor terus menyala. Satu monitor utama untuk menyimpan hasil deteksi wajah.
Hasil pendeteksi wajah itu terlihat di tepi monitor. Berjajar. Semua wajah penumpang akan tercapture satu per satu. Selanjutnya foto itu akan tersimpan di server.
"Saat ada pihak yang berwajib menghendaki, kami siap membuka file hasil deteksi wajah," kata Kepala Sub Unit Terminal Purabaya, Imam Hidayat.