Single Focus
Grup eSport SMAMX Surabaya, Punya Jadwal Latihan dan Tak Curi Jam Belajar
Kegiatan main bareng (mabar) bisa melatih strategi kekompakan siswa, karena game ini bukan game individual.
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: irwan sy
SURYA.co.id | SURABAYA - Electronic Sport atau biasa disebut eSport sangat familiar di kalangan generasi muda. Terlebih, ketika eSport menjadi cabang olah raga eksibisi di Asian Games 2018 di Indonesia. Game yang dipertandingkan saat itu di antaranya, Arena of Valor (AoV) dan Hearthstones.
Kini, eSport mulai merambah sekolah-sekolah (SMA-Red). Siswa bisa membentuk grup. Sekolah pun memberikan dukungan, dengan menyiapkan pembina dan jadwal latihan. Siswa yang mendirikan kelompok eSport di sekolah, salah satunya, Muhammad Fajar Rafli Baihaqqi (17), siswa kelas XII IPA SMA Muhammadiyah X Surabaya.
Fajar, yang sudah mengenal permainan Mobile Legend sejak SMP ini, memutuskan mengajukan grup e-Sport Mobile legend SMAMX agar bisa mengikuti kompetisi dengan membawa nama sekolah.
"Sejak SMP sudah main mobile legend, dari pada nggak buat apa-apa mending ikut turnamen. Selain isi waktu kosong juga bisa dapat uang," ujarnya, pekan lalu.
Awalnya, ia ikut kompetisi yang biasanya digelar di kedai kopi. Ia memiliki tim dari perkumpulan penyuka Mobile Legend.
Ternyata, banyak temannya yang menyukai permainan ini, sehingga ia memutuskan membuat grup di sekolah.
Apalagi, sekolahnya mendukung pembentukan grup atau komunitas yang berawal dari minat dan hobi siswa.
"Saat ini satu tim enam anak, sudah ada yang gabung dua tim," paparnya.
Dengan pembentukan grup ini, ia dan teman-temannya lebih fokus latihan permainan. Mereka juga lebih terjadwal dalam latihan dan sharing strategi.
"Nggak perlu takut ditegur sekolah, dan kami juga punya waktu khusus latihan. Nggak harus curi-curi jam belajar," ungkap Fajar.
Saat ini, mereka bersiap mengikuti kompetii eSport pelajar tingkat jatim. Mereka tidak perlu menyiapkan perangkat khusus, karena standar permainan memakai gadget seperti milik mereka.
"Ponsel kami sudah bisa dipakai, karena teman-teman rata-rata ramnya 3 giga. Itu sudah lancar buat main game," terang Fajar, yang berharap sekolah juga memberikan ruang latihan dan seragam untuk bertanding.
Baca: Gamer Online Raup Puluhan Juta, Berharap Ada Wadah Atlet eSport di Koni Jatim
Latih Kekompakan
Pembina grup eSport SMAMX, Ahmad Rizal, mengungkapkan tergerak menjadi pembina grup baru ini karena sudah lama ikut bermain Mobile Legend.
Apalagi di sela kegiatan mengajar, kadang juga bermain dengan para siswanya.
"Anak-anak ini sudah lama mainnya, jadi kalau anggota sudah banyak nanti bisa jadi wadah mereka dari kelas X, XI dan XII agar gak canggung. Apalagi lewat game bikin mereka lebih akrab," kata guru agama ini.