Berita Surabaya
Puluhan Penghuni Wisma Mahasiswa Papua di Surabaya Digiring ke Mapolrestabes Malam ini
Meski sempat mendapat penolakan akhirnya puluhan penghuni wisma bersedia naik ke dalam truk Sat Sabhara menuju ke Polrestabes Surabaya.
Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Parmin
SURYA.co.id | SURABAYA - Puluhan anggota Sabhara Polrestabes Surabaya mengamankan proses penyelidikan terkait kasus penganiyaan di Wisma Mahasiswa Papua di Jalan Kalasan Nomor 10 Tambaksari, Surabaya, Rabu malam (15/8/2018).
Untuk kepentingan penyelidikan olah TKP, polisi terpaksa membawa seluruh penghuni Wisma Mahasiswa Papua ke Polrestabes Surabaya.
Kasat Sabhara AKBP Deny Kuncoro Feri Prabowo meminta secara baik-baik kepada seluruh penghuni wisma untuk berkumpul di depan halaman. Dia memberikan pengarahan dan penjelasan untuk kepentingan penyelidikan semua penghuni wisma dibawa ke Polrestabes Surabaya.
Meski sempat mendapat penolakan akhirnya puluhan penghuni wisma bersedia naik ke dalam truk Sat Sabhara menuju ke kantor polisi di Jalan Sikatann tersebut.
Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan mengatakan lebih dari 25 penghuni wisma mahasiswa Papua yang ikut diamankan untuk dimintai keterangan terkait kasus penganiyaan.
Pasalnya, dari video yang beredar saat terjadi bentrok terlihat ada penghuni wisma membawa parang. Selain itu, pengosongan tempat ini untuk mempermudah proses penyidikan olah TKP.
"Telah diatur dalam KHUP sesuai kewenangan Polisi berhak memanggil atau pemeriksaan seseorang dan melakukan olah TKP," ucapnya.
Pantauan di lapangan hingga saat ini puluhan penghuni wisma mahasiswa Papua telah berada di Polrestabes Surabaya.
Mereka akan didata untuk kemudian dimintai keterangan terkait kejadian penganiayaan.
"Kami kumpulkan semuanya untuk mencari pelakunya ini kan ada di dalam rekaman video ciri-ciri pelaku pakai kaus merah dan membawa senjata tajam (Parang)," kata Rudi.