Kilas Balik
Kisah Tatang Koswara, Sniper Terbaik Dunia Dikepung Musuh, Selamat Usai Tembak Kepala Komandan
Nama Tatang Koswara masuk dalam daftar sniper terbaik di dunia. Tapi siapa sangka awalnya ia tak berniat masuk tentara. Simak kisahnya!
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
SURYA.co.id - Namanya Tatang Koswara masuk dalam daftar sniper terbaik di dunia, seperti tercantum dalam buku Sniper Training, Techniques and Weapons.
Dalam buku yang ditulis Peter Brookesmith itu, nama Tatang masuk dalam daftar 14 besar Sniper’s Roll of Honour.
Baca: Pesan Bu Tien Sebelum Wafat Tak Digubris sampai Presiden Soeharto Lengser, Padahal Isinya Penting
Baca: Blusukan Rahasia Presiden Soeharto - Bawa Sambal Teri & Kering Tempe, Try Sutrisno Dimarahi Pejabat
Dilansir dari Intisari, sebagai seorang sniper, kehidupan Tatang sangat dekat dengan senjata.
Padahal, awalnya ia tidak sengaja masuk di dunia militer.
“Ayah saya memang seorang tentara. Tapi, saya (awalnya) tidak berniat untuk menjadi tentara,” ucap Tatang di kediamannya di lingkungan kompleks TNI AU, Cibaduyut, Bandung
Nasib berkata lain. Pada 1967, Tatang disuruh ibunya mengantar sang adik untuk mendaftar anggota TNI.
Saat melakukan tes, dia bertemu dengan sejumlah perwira Dandim di Banten yang mengenalnya. Tatang pun ditanya kenapa tidak ikut daftar.
"Saya kenal dengan perwira Dandim karena sebelumnya juara sepak bola. Karena juara sepak bola itu juga dan beberapa prestasi lainnya, saya diminta para perwira Dandim untuk daftar jadi anggota TNI," ujar Tatang.
Tatang saat itu sempat bingung. Hingga keesokan harinya, dia menyiapkan semua persyaratan dan mendaftarkan diri lewat jalur tamtama.
Sesuai dugaan, Tatang diterima, sedangkan adiknya harus mencoba tahun depan untuk bergabung ke TNI AD.
Tahun 1974-1975, Tatang bersama tujuh rekannya terpilih masuk program mobile training teams (MTT) yang dipimpin pelatih dari Green Berets Amerika Serikat, Kapten Conway.
Prajurit Green Beret, atau dikenal dengan prajurit “Baret hijau”, merupakan unit tempur yang siap untuk segala jenis peperangan inkonvensional dan misi-misi rahasia.
Dikenal sebagai United States Army Special Operations Command (USASOC)
"Tahun itu, Indonesia belum memiliki antiteror dan sniper. Muncullah ide dari perwira TNI untuk melatih jagoan tembak dari empat kesatuan, yakni Kopassus (AD), Marinir (AL), Paskhas (AU), dan Brimob (Polri). Namun, sebagai langkah awal, akhirnya hanya diikuti TNI AD," imbuhnya.
Dalam praktiknya, Kopassus kesulitan memenuhi kuota yang ada.