Usai Mendaratkan Pesawat Pembomnya, AL China Usir Dua Kapal Perang AS Dari Wilayah Sengketa
Dua kapal milik Angkatan Laut AS terlihat melintas di dekat pulau-pulau di Laut China Selatan yang diklaim oleh China, pada Minggu (27/5/2018)
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
SURYA.co.id - Ketegangan di Laut China Selatan semakin memanas.
Setelah sebelumnya China yang mendaratkan pesawat pembomnya di salah satu pulau di kawasan tersebut, kini giliran AS yang mengirimkan dua kapal militernya.
Baca: Ketika Pasukan Marinir TNI AL Harus Mengikuti Beratnya Latihan Perang RIMPAC Dalam Keadaan Berpuasa
Kini dua buah kapal milik Angkatan Laut Amerika Serikat terlihat melintas di dekat pulau-pulau di Laut China Selatan yang diklaim oleh China, pada Minggu (27/5/2018).
Menurut pengakuan pejabat AS, dalam kondisi anonimitas, dua kapal berbendera AS tersebut yakni kapal perusak dengan misil kendali, Higgins, serta kapal penjelajah, Antietam.


Kedua kapal militer AS tersebut mendekat hingga jarak 12 mil laut (sekitar 22 kilometer) dari Kepulauan Paracel, di mana China bersengketa wilayah dengan negara-negara tetangganya.
Kapal-kapal militer AS tersebut bermanuver di sekitar pulau Tree, Lincoln, Triton dan Woody di kepulauan Paracel, dilansir dari SCMP.
Menyikapi tindakan dua kapal perang AS tersebut, Pemerintah China dengan tegas mengecam tindakan Angkatan Laut Amerika Serikat yang mengirimkan dua kapal militernya berlayar di perairan Laut China Selatan.
Kementerian Luar Negeri China mengeluarkan pernyataan yang secara keras menentang aktivitas kapal AS pada Minggu (27/5/2018), di wilayah Kepulauan Paracel yang masih dalam sengketa.
Kedua kapal tersebut, dilaporkan kementerian bertemu dengan Angkatan Laut China yang langsung meminta verifikasi dan identifikasi kapal-kapal itu sebelum memperingatkan untuk segera meninggalkan wilayah tersebut.
Kantor berita pemerintah, Xinhua, melaporkan jika kedua kapal tersebut kemudian telah diusir dari wilayah perairan Laut China Selatan.
Pergerakan dua kapal militer AS itu diketahui beberapa hari usai Washington membatalkan undangan kepada Beijing untuk menghadiri latihan angkatan laut AS.
Latihan militer di perairan Samudera Pasifik yang dikenal dengan nama RIMPAC tersebut rencananya turut dihadiri Angkatan Laut China dan menjadi latihan maritim internasional terbesar di dunia yang digelar tiap dua tahunan.
Ajang tersebut juga diharapkan menjadi momen kedua China untuk bertemu secara langsung dan dapat meredakan ketegangan antara Washington dengan Beijing.
Sumber Pentagon menyebut pembatalan undangan kepada China dikarenakan langkah Beijing yang mengirim dan mendaratkan pesawatnya ke kepulauan di Laut China Selatan beberapa waktu lalu.
Melalui keterangan resminya, China melaporkan bahwa pesawat pembomnya, termasuk tipe pembom nuklir H-6K, telah berhasil melakukan latihan lepas landas dan pendaratan di pulau tersebut.