Bikin Betah, Penjara Ini Tanpa Sipir & Bahkan Disiapkan 'Kamar Khusus' Jika Pasangan Berkunjung

Sistem yang diterapkan Apac makin diakui menciptakan penjara yang lebih aman, lebih murah dan lebih manusiawi

GUSTAVO OLIVEIRA
atiane Correia de Lima baru saja dipindahkan dari lembaga pemasyarakatan biasa. 

SURYA.co.id - Penjara biasanya penuh dengan petugas sipir yang berjaga dan dilengkapi senjata, tetapi penjara di sebuah kota di Brasil ini berbeda dari biasanya, tanpa satu pun sipir penjaga.

Lalu bagaimana penanganan para napinya?

Perempuan bernama Tatiane Correia de Lima bahkan tidak mengenali dirinya sendiri ketika pertama kali menjadi penghuni di penjara tersebut.

"Aneh rasanya bisa melihat diri saya lagi di cermin," tutur ibu dua anak berusia 26 tahun yang menjalani hukuman 12 tahun di Brasil.

Negara di benua Amerika Selatan itu memiliki jumlah penjara terbesar keempat di dunia dan penjara-penjara tersebut seringkali menjadi sorotan karena kondisinya yang buruk, kelebihan populasi napi dan kekerasan antar geng yang menyulut kerusuhan yang banyak menewaskan penjaga maupun napi.

Lima baru saja dipindahkan dari lembaga pemasyarakatan biasa ke sebuah fasilitas yang dikelola oleh Asosiasi Perlindungan dan Bantuan untuk Narapidana (Apac) di kota Itaúna, di negara bagian Minas Gerais.

Tidak seperti penjara-penjara yang pada umumnya, di penjara Apac ia diizinkan untuk mengenakan pakaiannya sendiri dan memiliki cermin, merias diri dan mewarnai rambut.

Namun ada perbedaan aturan yang lebih mencolok dibandingkan penjara pada umumnya.

Tak ada sipir
Sistem yang diterapkan Apac makin diakui menciptakan penjara yang lebih aman, lebih murah dan lebih manusiawi di tengah berbagai krisis penjara di negara itu.

Tatiane dan temannya Viviane
Tatiane dan temannya Viviane (GUSTAVO OLIVEIRA)

Pada tanggal 20 Maret lalu, sebuah penjara lain yang dikelola Apac baru saja dibuka di Rondônia, yang merupakan penjara yang pertama dalam jenisnya di sana, namun merupakan yang ke-49 yang dikelola Apac.

Semua narapidana Apac harus sudah pernah ditahan di LP biasa dan harus menunjukkan penyesalan dan bersedia mengikuti ketentuan untuk bekerja keras dan belajar tekun yang merupakan bagian dari filosofi sistem itu.

Tidak ada sipir yang menjaga ataupun senjata petugas dan para pengunjung disambut oleh seorang narapidana yang membuka pintu utama penjara lalu membawanya masuk ke sel para perempuan.

Narapidana tersebut akan membawa ke "ruangan suami-istri", sebuah ruangan berdekorasi cerah dengan ranjang besar.

Di sana para napi perempuan diizinkan menghabiskan waktu intim dengan pasangan masing-masing yang datang membesuk.

Ia kemudian menunjukkan sebuah ruangan di mana para perempuan melabeli botol sabun yang akan dijual di luar.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved