Puluhan Tahun Hilang, TKI di Arab Saudi Akhirnya Ditemukan. Ternyata di Sinilah Asalnya

SURYA.co.id | JEMBER -  Nenek Jumanti alias Qibtiyah, tenaga kerja indonesia (TKI) asal Jember yang dikabarkan hilang selama puluhan tahun di Arab Saudi sudah ditemukan.

Rencananya, nenek Qibtiyah itu akan segera dipulangkan ke kampung halamannya di Jember. 

Tetapi pertanyaannya, di manakah kampung halaman nenek Qibtiyah? 

Berbagai spekulasi berkembang mengenai asal-usul Qibtiyah, mulai dari Desa Grajagan Bondowoso, Desa Dadapan Bondowoso sampai sebuah tempat di Kabupaten Jember yang tidak spesifik.

Mendengar hal tersebut, Surya.co.id langsung melakukan penelusuran dari berbagai sumber sampai masuk ke media sosial.

Akhirnya didapatkan informasi bahwa Qibtiyah adalah warga Dusun Curah Sawah, Desa Paleran, Kecamatan Umbulsari, Kabupaten Jember.

Baca: Nenek Qibtiyah, TKI Asal Jember 28 Tahun di Arab Saudi, sempat Dikira Meninggal, begini Kisahnya

Baca: TKI Jember Hilang di Arab 30 Tahun Akhirnya Ketemu, Digaji Rp 266 Juta, Ditanya Mau Pulang? Jawabnya

Baca: Sudah 4 Kali Jadi Janda, Benarkah Ely Sugigi Akhirnya Juga Putus dari Irfan Cowok Berondongnya?

Baca: Detik-detik Mengerikan Siswi TK di Sooko Mojokerto Diperkosa Pria Misterius Hingga Berdarah-darah

Wartawan Surya langsung mendatangi lokasi, sesampainya di lokasi, isu keberadaan asal Qibtiyah dibenarkan Soleh, salah satu warga yang berdomisili di daerah di sekitar alamat yang diduga jadi domisili asal Qibtiya tersebut.

Soleh menerangkan bahwa keberadaan Qibtiyah sudah lama tidak diketahui dan ia lupa soal sosok wanita yang sudah meninggalkan desa selama sekitar 30 tahun itu.

"Udah lama itu mas ya lupa mas gak tau juga saya, memang itu warga sini sekitar seinget saya 30 tahun lalu, udah hilang gak tau kemana, lupa mas waktu itu saya masih bujang" terang Soleh ketika ditemui dirumahnya (3/5/2018).

Sebelumnya diketahui kabar nenek berusia 74 tahun itu telah ditemukan dan direncanakan akan pulang ke Indonesia.

Ia menerima gaji dari majikan ketiganya yang diwakili oleh keponakan majikan bernama Kapten Ibrahim Muhammad sebesar 76 Ribu Riyal atau sekitar 266 juta Rupiah di KBRI Riyadh.