Berita Pasuruan

Tragis, Keluarga Asal Surabaya yang Celaka di Bangil Pasuruan Itu Hendak Berobat Karena Sakit Ini

Tragis. Keluarga asal Surabaya yang celaka di Pantura Pasuruan itu hendak berobat karena sakit ini.

surya/galih lintartika
Lokasi kecelakaan maut di Jalan Raya Pantura Pasuruan-Probolinggo (Paspro), Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, Rabu (25/4/2018) 

SURYA.co.id | PASURUAN - Satu keluarga asal Surabaya yang terlibat kecelakaan maut di Jalan Raya Pantura Pasuruan-Probolinggo (Paspro), Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, Rabu (25/4/2018) ternyata hendak berobat ke sangkal putung.

Rombongan keluarga yang terdiri dari suami-istri Ahmad (39), Silmiyah Fitri (40), Sahfa Ahmad (8) dan Safira Ahmad (11) warga Kedung Klinter Surabaya itu hendak menuju pengobatan alternatif sangkal putung di daerah Lekok.

Sementara mobil dikemudikan Putut Suhartoyo (45), warga Kupang Gunung Timur Surabaya.

Baca: Ingat Remaja Sadis Pembunuh Gadis SMK di Hutan Pantai Ngliyep? Ini Hukuman yang Bakal Dia Terima

Mereka hendak mengantarkan Ahmad (39), yang mengalami cedera paska bermain futsal.

“Ke Lekok, mereka mau mengantarkan Ahmad pijat ke sangkal putung di Lekok," ujar Kanit Laka Lantas Polres Pasuruan Iptu Marti, Rabu (25/4/2018).

Baca: Lama Tak Muncul setelah Dinikahi Perwira Polisi, Artis FTV Kadek Devi Lahirkan Bayi Kembar

Baca: Prediksi Semifinal Liga Champion 2018 Leg 1 Bayern Muenchen vs Real Madrid, Live SCTV Malam ini 

Baca: Merasa Malu Saat Lakukan Siaran VLive, Jimin BTS Mengaku Kehilangan Kalung ARMY. Kok Bisa?

Baca: Remaja 16 Tahun Dari Jember Tewas Setelah 3 Hari Berturut-turut Tenggak Miras. Overdosis?

Menurut Iptu Marti, mereka memang sengaja berangkat dini hari untuk menghindari macet dan mengantre saat di tukang pijatnya.

Naas, sopir dalam kondisi mengantuk, dan mendadak mobil oleng ke kanan, lalu menabrak Dump Truk Nopol L 8473 UR.

Benturan keras pun tak terhindarkan, hingga menewaskan Silmiyah Fitri (40) yang saat kejadian duduk di samping sopir Putut.

Kanit Laka Lantas Polres Pasuruan Iptu Marti mengatakan, dari hasil olah tkp dan data keterangan para saksi, mobil Honda Jazz ini lajunya sudah tidak stabil sebelum tiba di lokasi kejadian kecelakaan.

“Indikasi kuatnya, sopir ini mengantuk ini, dan hal itu dibenarkan yang bersangkutan. Kepada polisi, sopir Honda Jazz mengaku memang mengantuk, karena berangkat dari Surabaya jam 3 pagi,” katanya kepada SURYA.co.id.

Sesampainya di lokasi kejadian, mobil miliknya ini oleng ke kanan, dan masuk ke jalur sebaliknya.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved