Begini Kronologis Pembalap Liar Kediri yang Luka Parah Tabrak Avanza Parkir

SURYA.co.id | KEDIRI - Kecelakaan yang dialami pembalap liar M Riski diduga diawali dari senggolan dengan sesama pembalap. Karena motornya melaju dengan kecepatan tinggi setelah senggolan kemudian menabrak mobil parkir di tepi jalan.

Sejumlah warga yang menyaksikan arena balapan liar di Jl Imam Bonjol menuturkan, saat kejadian ada belasan peserta dengan berbagai jenis motor yang terlibat balapan liar, termasuk korban M Riski.

"Ini balapan start yang ketiga di lampu merah Ngadisimo. Pesertanya ada belasan motor yang kebanyakan protolan," ungkap Anton (21) yang saat kejadian menyaksikan dari tepi jalan.

Motor korban Suzuki Satria protolan tanpa plat nomer saat start berada paling depan sebelah kiri. Belasan motor lainnya juga digeber dengan kecepatan tinggi posisinya saling berimpitan.

Saat melewati TKP yang posisi jalannya agak menikung, motor yang dinaiki Riski senggolan dengan sesama pembalap lainnya.

Karena melaju kencang motornya tidak terkontrol menabrak mobil Avanza nopol AG 1525 VS warna putih yang diparkir di tepi jalan. Benturan keras itu mengakibatkan bodi belakang Avanza pesok, kaca belakang pecah dan ban serep yang ada di bawah lepas.

Korban M Riski mengalami luka parah di bagian kepala mengucurkan darah dan bagian kaki terluka.
Usai tabrakan teman-temannya sesama pembalap tidak memberi pertolongan malah kabur.

Korban dibiarkan tergeletak di tepi jalan sebelum ditolong warga yang berdatangan ke TKP. Warga yang akan menolong sempat kesulitan karena Riski tidak membawa dompet dan kartu identitas. Korban hanya menyebut namanya M Riski warga Kelurahan Pojok.

Kasus kecelakaan dengan latar belakang balapan liar ini telah ditangani Unit Laka Polresta Kediri. Barang bukti sepeda motor telah diamankan di Kantor Satlantas Polresta Kediri di Jl Brawijaya.

Dari penjelasan warga balapan liar ini mulai digelar setelah patroli polisi yang berjaga di Perempatan lampu merah Ngadisimo meninggalkan lokasi. Warga yang menonton balapan liar ini menyaksikan dari pinggir jalan.

Warga sebenarnya resah karena Jl Imam Bonjol selalu menjadi langganan untuk arena balapan liar.

"Setiap malam Minggu Jl Imam Bonjol mesti jadi arena balapan. Para pembalap injli kucing-kucingan dengan polisi yang berjaga, begitu polisinya pergi, balapan dimulai," ungkap Bambang.

Diungkapkan Bambang, kecelakaan akibat balapan liar sudah seringkali terjadi. Namun para pembalap sepertinya tidak pernah jera.

"Tahun lalu malahan ada yang meninggal dan luka berat, tapi tak membuat pembalapnya jera," jelasnya.

Para pembalap ini memanfaatkan lampu trafic light sebagai penanda start. Rutenya memutar Jl Imam Bonjol - Jl Ahmad Yani - Jl Pahlawan Kusuma Bangsa dan berakhir di Jl Erlangga.