Berita Surabaya
PWNU Jatim Desak Sukmawati Soekarnoputri Minta Maaf, Dikaji untuk ke Ranah Hukum
Polemik puisi Sukmawati Soekarnoputri ditanggapi serius PW Nahdlatul Ulama Jawa Timur.Begini Sikap Tegasnya!
Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Musahadah
SURYA.co.id I SURABAYA - Polemik puisi Sukmawati Soekarnoputri ditanggapi serius PW Nahdlatul Ulama Jawa Timur.
Wakil Rais Syuriah PWNU Jatim KH Anwar Iskandar meminta Sukmawati meminta maaf kepada umat Islam.
Dia menyesalkan ucapan dalam puisi Sukmawati yang berpotensi menimbulkan keresahan masyarakat.
Saat ditemui di Kantor PWNU Jatim, kyai berpengaruh di lingkungan NU ini menyayangkan hingga puisi kontroversi itu bisa tampil di hadapan publik yang kemudian viral di media sosial.
"Seharusnya Bu Sukmawati meniru sikap Bung Karno yang selalu dekat dengan kyai. Menyampaikan pernyataan dengan tegas tapi santun," kata Iskandar.
Dia masih tidak habis pikir kenapa dalam puisi itu muncul idiom syariah yang dibenturkan dengan idiom budaya. Cadar diadu dengan konde. Kidung ibu dibenturkan dengan azan.
Iskandar meminta Sukmawati mencabut ungkapan dalam puisi itu. Dia juga mendesak agar yang bersangkutan minta maaf.
"Kami tengah pikirkan untuk membawa ungkapan dalam video puisi Ibu Sukmawati ke ranah hukum. Kami sedang konsultasikan karena ini bisa sebagai penistaan agama. Kami kaji utuh dulu," kata Iskandar.

Diberitakan sebelumnya, puisi berjudul "Ibu Indonesia" yang dibacakan dalam acara 29 Tahun Anne Avantie Berkarya di Indonesia Fashion Week 2018 itu dinilai bermuatan SARA yang bisa menimbulkan kegaduhan masal.
Salah satu bagian yang menjadi polemik adalah ketika Sukmawati mengucapkan bahwa suara kidung Ibu Indonesia, sangatlah elok, lebih merdu dari alunan azan mu.
Kontroversi itu mencuat setelah video dan skrip puisi tersebar viral di media sosial.
Berikut ini rekaman video dan isi puisi Sukmawati Soekarnoputri yang menuai kontroversi publik itu.
"Ibu Indonesia
Aku tak tahu Syariat Islam
Yang kutahu sari konde ibu Indonesia sangatlah indah
Lebih cantik dari cadar dirimu
Gerai tekukan rambutnya suci
Sesuci kain pembungkus ujudmu