Berita Madiun

Polisi Madiun Meninggal Dunia saat Kejar Penjahat, Pengejaran Berakhir di Takeran Magetan

Dalam kejar-kejaran ini seorang polisi anggota Satlantas Polres Madiun lemas dan akhirnya meninggal di jalan.

Penulis: Doni Prasetyo | Editor: Musahadah
surya/doni prasetyo
Mobil station warna hitam AE 1462 FL yang diduga dipakai pelaku perampokan, yang berahasil ditangkap anggota Polsek Takeran, Resor Magetan dan masih dirahasiakan identitasnya, hanya disebutkan warga Desa/Kecamatan Kaibon, Kabupaten Madiun. 

SURYA.co.id I MAGETAN - Anggota Polisi Sektor (Polsek) Takeran, Resor Magetan menangkap terduga perampok di Madiun yang melarikan diri ke arah Magetan.

Aksi kejar kejaran antara polisi dan terduga perampok di wilayah Resor Magetan sempat menarik perhatian masyarakat. 

Dalam kejar-kejaran ini seorang polisi anggota Satlantas Polres Madiun lemas dan akhirnya meninggal di jalan.

Kapolres Madiun Kota, AKBP Sonny Budi Adityawan, ketika dikonfirmasi melalui sambungan telepon membenarkan kejadian tersebut.

Pagi itu, anggota Satlantas Polres Madiun Kota sedang melakukan operasi rutin di perempatan Te'an Kota Madiun.

Baca: Ratusan Pelayat Datangi Rumah Duka Polisi Madiun yang Meninggal saat Kejar Terduga Penjahat

Baca: Kejar Terduga Penjahat, Polisi di Madiun Lemas lalu Meninggal di Jalan, Begini Kronologisnya

Baca: Lagi, Perampasan Motor Menimpa Pelajar di Kota Blitar, Simak Modusnya agar Orangtua Waspada

Baca: Kontroversi Puisi Sukmawati, PWNU Laporkan ke Polda Jatim

Saat itu, ada mobil Avanza warna hitam bernopol AE 1462 FL tidak mau berhenti saat akan diperiksa anggota.

"Saat itu operasi rutin lantas. Ada salah kendaraan Avanza warna hitam saat diberhentikan dan diperiksa melarikan diri," kata AKBP Sonny Budi Adityawan saat dikonfirmasi.

Dia mengatakan, karena diduga merupakan pelaku kejahatan, mobil tersebut diikuti oleh anggota Satlantas Polres Madiun Kota bernama Aipda Atok Wahudi bersama rekannnya, menggunakan sepeda motor Yamaha Aerox bernopol AE 5464 CC.

"Karena diduga pelaku kejahatan, lalu diikuti, tidak ada kejar-kejaran. Diikuti oleh anggota, pada saat diikuti sampai muter-muter Alun-alun mengarah ke Takeran," katanya.

Setibanya di lokasi kejadian, tiba-tiba Aipda Atok Wahudi lemas dan tidak bisa mengendalikan motor yang dikemudikannya. Ia dan rekannya akhirnya terjatuh.

Aipda Atok Wahudi meninggal di lokasi, diduga karena serangan jantung.

Ilustrasi tewas dan motor yang dipakai korban.
Ilustrasi tewas dan motor yang dipakai korban. (surya/rahadian bagus/net)
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved