Video Viral Driver Taksi Online Dipalak di Terminal Bungurasih Surabaya, Polisi Duga Terkait Ini
Dugaan sementara, peristiwa itu terkait kesepakatan beberapa pihak di sana dalam hal pengangkutan penumpang angkutan konvensional dan online.
SURYA.co.id | SIDOARJO - Petugas Polresta Sidoarjo masih mendalami kasus dugaan pemalakan terhadap penumpang dan sopir taksi online di depan minimarket di kawasan Terminal Purabaya di Bungurasih Sidoarjo.
Dugaan sementara, peristiwa itu terkait MoU atau kesepakatan beberapa pihak di sana dalam hal pengangkutan penumpang. Khususnya antara taksi atau ojek konvensional dengan taksi dan ojek online.
"Dugaan kuat mengarah ke sana. Yakni adanya kesepakatan larangan mengambil atau mengangkut penumpang di beberapa titik di kawasan itu," jawab Kasatreskrim Polresta Sidoarjo Kompol Muhammad Harris, Kamis (22/3/2018).
Diketahui, ungkap Harris, kesepakatan itu bersifat mengikat bagi mereka. Sehingga ketika ada yang dianggap melanggar, kemudian seperti ada sanksi yang harus diterima.
"Namun kami masih mendalaminya. Apakah benar terkait itu, atau bagaimana. Petugas sedang berupaya melakukan klarifikasi kepada semua pihak yang terkait dengan peristiwa dalam video tersebut," sambungnya.
Baca: Tertimpa Bongkahan Batu dari Ketinggian 10 Meter, Pria Asal Tuban Tewas Tragis, begini Kronologinya
Dalam upayanya, polisi sedang memanggil semua pihak dalam video tersebut. Utamanya, perempuan dalam video yang diketahui sebagai penumpang taksi online, sopir taksi online, serta beberapa saksi yang berada di lokasi kejadian.
Dalam video yang beredar, terlihat penumpang taksi online membeli satu slop rokok di minimarket dan kemudian diserahkan kepada dua pria yang memintanya.
Sempat terjadi adu argumen dan satu dari dua pria itu menyebut nama seorang anggota Polresta Sidoarjo.
Baca: Terduga Pemalak Driver Taksi Online di Bungurasih Sebut Nama Polisi Sidoarjo, ini Kata Kasatreskrim
Baca: Korban Dipanggil ke Senayan, DPR RI Nilai Kasus Sipoa Mirip First Travel
Dari klarifikasi yang dilakukan petugas Satreskrim, nama polisi yang dicatut itu adalah benar anggota polisi yang berdinas di Polresta Sidoarjo. Tapi sejauh ini diketahui bahwa anggota tersebut tidak terlibat.