Berita Regional

Sadis! Pria Beristri Enam di Garut Bunuh Istri Kedua lalu Membuang Jasadnya ke Septic Tank

Seorang pria beristri enam di Garut membunuh istri keduanya lalu memasukkan jenazahnya ke dalam lubang septic tank. Sadis!

bigthink
Ilustrasi pembunuhan 

SURYA.co.id | GARUT - Seorang pria berinisial AH dari kelurahan Margawati, Kecamatan Garut Kota, diringkus polisi setelah ketahuan membunuh istri keduanya di rumahnya di kampung Gugunungan, Kelurahan Margasari, Kecamatan Garut Kota. 

Setelah membunuh NY (34), istri keduanya tersebut, pria beristri enam itu mengubur jasadnya di lubang belakang ru mah. 

Dilansir dari Kompas.com, polisi awalnya mendapat laporan warga yang curiga ada yang tidak beres di belakang rumah AH. 

Saat memeriksa, polisi curiga dengan sebuah lubang di belakang rumah itu, Sabtu (13/1/2018).

Di lubang yang semula akan dijadikan septic tank itu, polisi menemukan jenazah NY 

Kapolres Garut, AKBP Budi Satria Wiguna kepada wartawan mengungkapkan, pelaku diketahui memiliki enam istri.

Pembunuhan yang dilakukannya terhadap istri kedua itu diawali dari perselisihan rumah tangga. Cekcok ini diduga karena korban pernah memergoki suaminya itu selingkuh dengan perempuan lain. 

Selain itu, sebelum kejadian, korban pernah memarahi anak pelaku dari istri pertamanya yang meminta uang kepada korban. Aksi pelaku diketahui setelah anak pelaku melaporkan aksi bapaknya kepada neneknya yang juga ibu kandung pelaku.

Percekcokan, menurut Budi, memuncak pada Rabu (3/1/2018) malam. Pelaku menganiaya korban menggunakan galon air mineral kosong dan helm. Pelaku juga menginjak-injak dada korban dengan disaksikan oleh anak pelaku.

Melihat ayahnya menganiaya ibu tirinya, menurut Budi, sang anak pun pergi ke rumah neneknya yang juga ibu dari pelaku. Namun, tidak lama kemudian pelaku menyusul anaknya dan mengabarkan bahwa ibu tirinya telah meninggal.

Anak pelaku pun kembali ke rumah dan mendapati ibu tirinya telah tergeletak di tempat tidur dalam kondisi kaku dan lebam-lebam di bagian wajah. Melihat hal tersebut, anak pelaku kembali pergi ke rumah neneknya.

Esok harinya, anak pelaku melihat ayahnya menyuruh satu orang warga yang masih tetangganya untuk menggali lubang di belakang rumah. Setelah lubang selesai dibuat, ayahnya kemudian meminta anaknya untuk ikut menggotong korban ke dalam lubang tersebut dan menguburkannya.

Setelah selesai menguburkan jenazah korban, pelaku pun mengancam anaknya akan dibunuh jika memberitahukan pembunuhan itu kepada orang lain. Namun, empat hari setelahnya, anak pelaku akhirnya buka mulut dan menceritakan apa yang dilakukan ayahnya kepada sang nenek.

Pada Sabtu (13/1/2018), aparat kepolisian pun menggali lubang tempat korban dikubur setelah menerima laporan dari warga. Warga melapor setelah pelaku pergi dari rumah pada Jumat (12/1/2018) untuk melarikan diri.

"Malam harinya saya langsung kumpulkan anggota Reskrim untuk langsung bergerak mencari pelaku yang kata orangtuanya kabur ke Tasikmalaya," jelas Budi.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved