Berita Sidoarjo
Kronologi Mobil Terjun ke Sungai Brantas, Pengemudi Diduga Salah Tarik Persneling
Mobil Toyota Kijang LGX yang terjun dan hanyut terbawa arus sungai Brantas di Sidoarjo diduga terjadi karena pengemudi salah masukkan persneling.
Penulis: Rorry Nurwawati | Editor: Eben Haezer Panca
SURYA.co.id | SIDOARJO - Mobil Toyota Kijang LGX yang hanyut terbawa arus sungai Brantas di Sidoarjo, Senin (18/12/2017), diduga terjadi karena kelalaian pengemudi.
Dugaan sementara, pengemudi yang berniat memajukan kendaraan, malah memasukkan persneling mundur.
Akibatnya, mobil langsung menabrak pagar pembatas dan terjun ke sungai.
Sementara ini, hingga berita ini ditulis, satu orang selamat dan satu orang lainnya hilang terbawa derasnya arus sungai.
( VIDEO - Detik-detik Mobil dan Penumpangnya Nyemplung ke Sungai Brantas Mojokerto, Arusnya Ngeri! )
Kejadian itu bermula ketika Supo, warga Dusun Gamping, Desa Gampingrowo, Kecamatan Tarik, Kabupaten Sidoarjo, mengabiskan waktu di kawasan pintu air Rolak 9 usai makan lontong Kupang.
Sekitar pukul 13.00 wib, Supo bersama keponakannya yang berusia delapan tahun itu memutuskan pulang.
Saat akan pergi meninggalkan lokasi, diduga mobil korban yang terparkir di pinggir Sungai Brantas, Kecamatan Tarik, tersebut tidak dalam kondisi standar, melainkan gigi perseneling masuk ke belakang. Dengan cepat mobil kemudian menabrak pagar pembatas sungai.
Korban pun mencoba menginjak rem dan memindahkan persneling ke gigi 1 supaya mobil tak melaju mundur.
Sayangnya tanggul sungai yang cukup curam justru membuat ban mobil justru semakin mundur. Seketika, mobil bewarna silver itu langsung terjun ke dalam sungai.
"Saya kira itu parkir atau mundur gak tahu, yang jelas itu langsung nabrak pagar terus langsung terjun ke sungai. Korban dua orang katanya, ada yang selamat tadi, anak kecil," kata Sunaji seorang saksi mata.
Masih kata Sunaji, saat itu korban sudah meminta pertolongan. Namun warga tak berani turun karena arus sungai di pintu air cukup deras. "Sudah minta tolong tapi posisinya kan gini gak ada yang berani hanya lempar ban saja tapi gak ada yang berani turun," imbuhnya.
Sementara itu, Helmi Abdilah keponakan korban yang selamat dari maut langsung mendapatkan perawatan di RS Emma, Kota Mojokerto. Selain itu, bocah delapan tahun ini harus menjalani foto Rontgen untuk memastikan tidak ada luka.