Ekonomi dan Bisnis
Dimulainya Pembangunan Terminal 3 Bandara Juanda Terancam Molor
Rencana pembangunan terminal 3 Bandara Juanda diperkirakan bakal molor dari jadwal semula. Menurut Gubernur Jatim, Soekarwo, inilah penyebabnya.
Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Eben Haezer Panca
SURYA.co.id | SURABAYA - Rencana Pembangunan Terminal Tiga (T3) Bandara Juanda akan lebih lama dari yang telah direncanakan. Semula direncanakan, pembangunan terminal 3 itu dimulai pada 2020.
Molornya pembangunan megaproyek bandara yang terintegrasi dengan pusat perbelanjaan dan perkantoran itu karena banyaknya elemen yang terlibat.
Sebab tidak saja didanai BUMN dan Pemerintah, pembangunan fasilitas itu juga harus melibatkan swasta juga dalam hal pendanaan.
"Tren Pembangunan memang kini tak boleh otoriter. Tapi demokratis. Harus ada pihak swasta yang terlibat dalam Pembangunan," kata Gubernur Jatim Soekarwo, Minggu (8/1/2017).
Pakde Karwo menyampaikan bahwa peran serta Pemerintah dan swasta dalam mendanai proyek nasional itu sudah dimulai saat Pembangunan Proyek Sumber Umbulan Pasuruan.
"Complicated-nya luar biasa. Lha nanti Pembangunan T3 itu juga harus melibatkan peran semua pihak," tandas Pakde Karwo.
Tidak mudah memang mempertemukan Pemerintah dan swasta dalam pembuatan proyek.
Kalau sepenuhnya swasta, maka nantinya masyarakat akan dibebani terbebani karena semua jasa layanan bandara akan mahal.
"Namun konsekuensi dari melibatkan banyak pihak dalam Pembangunan T3 itu akan makin lama," tambah Pakde Karwo.
Dengan adanya pengembangan T3 Bandara Juanda, diproyeksikan bandara itu bakal menjadi pelabuhan udara termegah Indonesia.
Ada juga kawasan bisnis yang bakal dinamakan Juanda Airport City. Dari maket yang ada, bandara ini begitu megah.
Bandara T3 Juanda itu nantinya berlokasi di sisi timur terminal 1. Lokasinya menjorok ke laut. Karena itu, proyek ini menerapkan konsep reklamasi pantai.
Pada rencana pengembangan itu, terminal 3 akan diapit oleh dua landasan pacu. Juga bakal dilengkapi 164 garbarata.
General Manajer PT Angkasa Pura 1 Juanda, Yuwono, menuturkan bahwa target numpang di Bandara Juanda secara keseluruhan mencapai 70 juta orang per tahun.
Sementara Total biaya pembangunan T3 Bandara Juanda itu diperkirakan mencapai Rp 8 triliun.
"Nantinya akan mampu menampung penumpang 150 juta per tahun,"
Nantinya megaproyek T3 itu dibangun di atas lahan seluas 6.000 hektar. Dari jumlah itu, hanya 2.000 hektare yang dibangun di atas lahan, selebihnya reklamasi.